WGM Irene Sukandar vs Dewa Kipas, Pembuktian Status Jin atau Jenius", saya langsung ngakak ketika membaca judul berita tersebut.
Siang tadi, saya membaca berita dari Kompas.com yang berjudul "Saya segera pulang cepat, kemudian menyalakan TV dan AC sambil rebahan menunggu dimulainya pertandingan persahabatan Dewa Kipas vs WGM Irene Sukandar.
Sejak viralnya polemik Dewa Kipas, saya memang sudah penasaran akan kemampuan Dewa Kipas. Rasa penasaran saya sama seperti penggalan judul berita Kompas.com di atas "Jin atau Jenius". Hahaha.
Meskipun sebenarnya lebih percaya pada argumen PERCASI yang merujuk pada data yang dikeluarkan oleh Chess.com, tapi banyaknya dukungan yang mengalir ke Dewa Kipas membuat saya berpikir ulang. Itu semua karena sebelumnya, saya tidak pernah menonton pertandingan catur. Hahaha.
Itulah sebabnya pada artikel sebelumnya, saya membuat perumpaan dua laga Liga Eropa antara AC Milan vs Manchester United dan Dinamo Zagreb vs Tottenham Hotspur. Hahaha.
Setelah menunggu kurang lebih 30 menit, akhirnya acara pertandingan catur persahabatan yang hebohnya sebesar kehebohan tim nasional sepak bola Indonesia yang akan bertanding tersebut dimulai. Luar biasa, baru kali ini ada laga catur yang gaungnya sebesar ini.
Deddy Corbuzier selaku promotor dan tuan rumah langsung membuka acara secara antusias dengan gayanya yang khas.
Pria cerdas dan berotot kekar ini kemudian menunjukkan uang hadiah yang tersimpan di dalam dua kopor. Masing-masing berisi uang tunai 200 juta rupiah untuk pemenang dan 100 juta untuk pemain yang kalah.
Pertandingan dipandu oleh dua komentator yang merupakan atlet catur profesional yaitu GM Susanto Megaranto dan WIM Chelsie Monica.
Saya sangat terbantu oleh penuturan dua komentator yang juga merupakan personel tim nasional catur Indonesia ini selama pertandingan berlangsung. Karena ketika saya hanya menonton pertandingannya saja, mustahil bagi saya untuk bisa menikmati jalannya pertandingan. Hahaha.
Singkat kata, hingga pertandingan usai Dewa Kipas kalah telak atas WGM Irene Sukandar.