Mohon tunggu...
Mex Rahman
Mex Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Son-Brother-Friend

Bermimpi tiduri Monica Bellucci

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menang Tipis, Inter Milan Kokoh di Puncak

5 Maret 2021   13:48 Diperbarui: 5 Maret 2021   14:06 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samir Handanovic (sumber: 90min.com)

Bukan laga besar yang menjadi penutup pekan ke-25 Serie A Liga Italia. Tapi, penting bagi Inter Milan untuk meraih poin penuh dalam laga tersebut.

Bertandang ke stadion Ennio Tardini, markas Parma, Inter membawa misi penting meraih tiga poin untuk mempertegas status Capolista yang disandangnya. Pasalnya, di pekan yang sama, AC Milan yang menjadi pesaing terdekat hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Udinese.

Parma sendiri merupakan kesebelasan yang kerap menyulitkan Inter Milan. Di putaran pertama saja, Inter harus berjuang ekstra keras untuk meraih hasil imbang kala menjamu tim papan bawah tersebut. Sempat tertinggal dua gol terlebih dahulu, Inter berhasil menyelamatkan muka dari kekalahan di kandang sendiri dengan gol balasan yang dicetak Marcelo Brozovic dan satu gol Ivan Perisic di masa injury time.

Di pertanding yang berlangsung dini hari tadi, Parma kembali menyulitkan Inter Milan. Meski akhirnya takluk dengan skor tipis 1-2.

Inter Milan harus menunggu sampai menit ke-54 untuk mencetak gol pertamanya lewat kaki Alexis Sanchez. Itupun, bola tidak sampai menyentuh jala gawang Parma.

Dalam laga ini, Parma unggul dalam penguasaan bola sebanyak 52%, sedangkan Inter hanya 48% menguasai bola.

Dari total tembakan, Parma juga unggul dengan melakukan 12 kali shooting, berbanding 11 milik Inter. Meski demikian, Inter lebih unggul dalam jumlah shot on target, yaitu sebanyak 6 kali, sedangkan Parma hanya memiliki 2 shot on target.

Parma turun dengan formasi 4-3-1-2, tanpa diperkuat oleh striker andalannya, Gervinho yang sedang cedera.

Formasi Parma (sumber: sofascore)
Formasi Parma (sumber: sofascore)
Sedangkan Inter Milan tetap menggunakan pakemnya 3-5-2 dengan sedikit perubahan di lini depan. Alexis Sanchez diplot sebagai starter menggantikan Lautaro Martinez untuk diduetkan bersama Romelu Lukaku.

Formasi Inter Milan (sumber: sofascore)
Formasi Inter Milan (sumber: sofascore)
Sejak peluti kick off babak pertama ditiup, Parma langsung menggempur pertahanan Inter Milan. Dengan penguasaan bola yang lebih banyak, Parma mengurung area tengah sampai belakang. Kendati demikian, serangan yang dibangun oleh tim besutan Roberto D'Aversa selalu gagal menembus lini belakang Inter yang dikomandio oleh Stefan de Vrij.

Inter yang sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, lebih dulu mendapatkan peluang di menit ke-18. Lewat skema counter-attack, direct pass Barella dari area pertahanan sendiri berhasil dikejar oleh Lukaku. Namun sayang eksukusi Lukaku setelah melakukan manuver cantik masih gagal menemui sasaran. Tendangannya melambung di atas gawang Parma.

Setelahnya, Parma terus menguasai jalannya pertandingan. Usaha keras Parma dalam membongkar pertahanan Inter, akhirnya menemui celah. Melalui umpan silang dari sisi kiri pertahanan Inter, Jasmin Kurtic melakukan heading mematikan sesaat setelah dirinya melakukan vertical run dari lini kedua. Namun sundulan Kurtic masih mampu dihalau oleh Samir Handanovic.

Samir Handanovic (sumber: 90min.com)
Samir Handanovic (sumber: 90min.com)

Namun Inter yang memang jago memainkan pola bertahan, justru mendapatkan kesempatan mencetak gol lebih besar. Tapi penampilan gemilang Luigi Seppe, kiper Parma berhasil mematahkan peluang-peluang lawan.

Kiper berkebangsaan Italia tersebut melakukan dua kali penyelamatan gemilang. Diantaranya dari tendangan Lukaku dan Milan Skriniar.

Luigi Seppe (sumber: calciomercato.com)
Luigi Seppe (sumber: calciomercato.com)

Inter kembali mendapat peluang besar di penghunjung babak pertama. Di menit 44, umpan silang Ivan Perisic dari sisi kanan pertahanan Parma gagal berbuah gol setelah heading Lukaku menyambut umpan tersebut masih melenceng di sisi kiri gawang Parma.

Hingga sang pengadil lapangan meniup peluit jeda, kedua tim belum mampu menghasilkan gol. Total di babak pertama Parma menguasai bola sebanyak 53% dan melesatkan lima tembakan namun hanya satu yang mengarah ke gawang. Sedangkan Inter Milan hanya menguasai 47% ball pessessions namun mampu mencetak dua shot on target dari lima kali percobaan tendangan.

Penampilan kedua penjaga gawang dari masing-masing tim di sepanjang babak pertama layak diacungi jempol. Keduanya sama-sama melakukan penyelamatan penting untuk mencegah gawangnya kebobolan.

Di babak kedua, Parma masih menguasai ball possessions. Tapi kontrol pertandingan ada di bawah Inter Milan.

Pada menit ke-54, Inter Milan berhasil unggul melalui aksi Alexis Sanchez.

Berawal dari kegagalan Parma melakukan build-up di area pertahanan sendiri. Brozovic berhasil berhasil merebut bola dari kaki pemain Parma dan mengumpan kepada Lukaku. Lukaku gagal menguasai bola, namun celaka bagi Parma. Bola yang direbut pemain Parma dari Luakku justru mengarah ke kotak penalti sendiri. Sanchez yang berada di posisi yang tepat, tidak menyia-nyiakan peluang tersebut untuk membawa Inter unggul 1-0.

Gol Sanchez sempat menuai peredebatan katena bila tidak sampai menyetuh jaring gawang. Namun VAR mengesahkan gol tersebut karena bola sudah melewati garis gawang.

Bola sudah melewati garis gawang. Gol Sanchez sah. (Sumber: youtube Serie A)
Bola sudah melewati garis gawang. Gol Sanchez sah. (Sumber: youtube Serie A)
Inter kembali mendapatkan gol pada menit ke-62. Kali bearwal dari skema serangan balik.

Lukaku berhasil mendapat bola hasil umpan panjang dari lini pertahanan. Pria Belgia tersebut melakukan solo run ciamik untuk melewati hadangan pemain belakang lawan sebelum mengirim umpan kepada Alexis Sanchez yang beridir tanpa pengawalan.

Tanpa kesulitan berarti, pemain timnas Chille ini kembali memperdaya Luigi Seppe untuk kali kedua. Skor 0-2 untuk keunggulan Inter.

Parma yang tertinggal 0-2 berusaha mencari gil untuk memperkecil ketertinggalan.

Terus menekan, Parma berhasil mencetak gol, sembilan menit setelah gol kedua Sanchez.

Berawal dari terjadinya overload pemain di sisi kanan pertahanan Inter. Tendangan keras Hernani menyambut umpan silang dari sisi kiri berhasil menembus hadangan Ivan Perisic yang berusaha menghalaunya sebelum mengoyak gawang Inter kawalan Samir Handanovic.

Skor 1-2 untuk kemenangan Inter Milan bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.

Dengan kemenangan ini, Inter Milan semakin kokoh di puncak klasemen dengan koleksi 59 poin. Unggul 6 angka dari AC Milan di tangga kedua dan unggul 10 poin dari Juventus di posisi ketiga.

Sedangkan bagi Parma, kekalahan ini membuatnya belum beranjak dari posisi ke-19 klasemen sementara.

Klasemen sementara Liga Italia (sumber: sofascore)
Klasemen sementara Liga Italia (sumber: sofascore)
Kemenangan Inter Milan atas Parma merupakan modal penting untuk menjaga asa Inter meraih scudetto musim ini. Mengingat pekan depan, Inter akan menjalani laga berat dalam lanjutan Serie A Liga Italia dengan mengadapi tim kuat, Atalanta (Selasa, 9/3/2021,) pukul 02.45 WIB.

Salam,

-Mex'r-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun