Mohon tunggu...
Mex Rahman
Mex Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Son-Brother-Friend

Bermimpi tiduri Monica Bellucci

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Preview Barcelona Vs Paris Saint-Germain: Nama Besar vs Kekuatan Tanpa Bintang

15 Februari 2021   06:51 Diperbarui: 16 Februari 2021   00:38 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barcelona vs Paris Saint-Germain (dokpri)

Empat tahun silam, Barcelona pernah mengguncang dunia saat berhasil menyingkirkan Paris Saint-Germain di round 16 UEFA Champions League 2016/2017 dengan cara yang teramat sangat dramatis. PSG yang sudah unggul 4-0 pada leg pertama di Parc des Princes, harus rela mengubur impiannya melaju ke quarter final setelah menyerah 1-6 atas Barcelona pada leg kedua di Camp Nou.

Di musim ini, di kompetisi yang sama, fase yang same (16 besar), keduanya kembali bertemu. Namun, kondisi saat ini tentunya sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan 4 tahun lalu.

Paris Saint-Germain kini tumbuh menjadi salah satu kekuatan besar sepak bola Eropa yang mendapat dukungan finansial secara penuh dari raksasa transportasi udara, Qatar Airways.

Sementara Barcelona saat ini sedang membuka lembaran baru, berbenah secara perlahan, berjuang keluar dari masalah yang cukup pelik mulai dari permasalahan manajemen, konflik internal, hingga ancaman kebangkrutan. Hal tersebut, tentunya memiliki dampak buruk bagi performa klub kebanggaan masyarakat Catalan di lapangan.

Sebagai perbandingan, di Liga Champions musim lalu, Barcelona harus angat koper lebih awal di babak perempat final dengan cara yang sangat tragis, di bantai Bayern Munchen 2-8. Sedangkan PSG mampu tampil di partai final untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, meski akhirnya harus mengakui keunggulan FC. Hollywood dengan skor tipis 0-1.

Meskipun begitu, Barcelona tetaplah Barcelona, dengan segala masalah yang dideritanya, nama besarnya tidak pernah luntur hingga saat ini. Sedangkan PSG menatap laga ini dengan kekuatan yang jauh berkurang setelah 3 bintangnya (Neymar, Di Maria, dan Marco Veratti) dipastikan absen karena cedera.

Nama Besar vs Kekuatan Tanpa Bintang, duel Barcelona vs Paris Saint-Germain menjadi pembuka kemeriahan UEFA Champions League 2020/2021 round 16.

Kondisi Tim

Kemenangan besar Barcelona 5-1 atas Deportivo Alaves dalam lanjutan liga Spanyol tentunya memberi suntikan moral kepada Lionel Messi dkk. Dalam laga tersebut para pemain Barcelona tampil bagus khususnya Messi terlihat sangat menikmati pertandingan dan mencetak 2 gol, Grieszmann, dan pemain muda muda Francisco Trincao yang mencatatkan brace.

Meskipun laga melawan Alaves tidak bisa dijadikan ukuran, mengingat perbedaan kualitas Alaves dan PSG cukup signifikan, namun sinyal yang diberikan pemain Barca dalam laga tersebut bisa menjadi tanda bahaya bagi PSG.

Bagaimana performa Messi jika sedang bahagia di lapangan? Siapa yang bisa menghentikannya? Inilah kekuatan Barcelona, kebahagiaan Messi. Jika Messi bahagia maka Barcelona akan menang. Apalagi leg pertama akan berlangsung di Camp Nou. Pasukan Ronald Koeman pasti akan memburu gol dan memastikan agar gawangnya tidak kebobolan. Kondisi tim seperti bisa dimanfaatkan Koeman untuk meraih kemenangan.

Di sisi lain, Blaugrana sedang mengalami krisi pemain belakang. Pique dan Ronald Araujo belum pulih dari cedera, Samuel Umtiti. Bahkan saat menghadapi Alaves, Frankie de Jong dipaksa untuk bermain sebagai centre back. Hal ini tentunya bisa dimanfaatkan PSG.

Sedangkan PSG yang sebenarnya memiliki keuntungan dengan kualitas individu pemainnya yang berada di atas pemain Barcelona. Namun cedera yang menimpa Neymar, Di Maria, dan Veratti adalah kerugian besar bagi Les Parisiens. Meski demikian, PSG masih punya stok pemain berkualitas lainnya yang bisa mengganti peran Neymar, Di Maria, dan Marco Veratti seperti Mauro Icardi, Moise Kean, dan Ander Herrera.

Mauricio Pochettino juga bisa menjadi kekuatan tersendiri bagi PSG. Ia pernah membuat Spurs menjadi tim besar meskipun minim pemain bintang. Saat Harry Kane cedera, Pochettino tetap mampu menghadirkan kemenangan bagi 'Si Lili Putih'. Tidak hanya itu, Spurs pernah dibawanya mencapai final UCL dengan skuad minim bintang.

Kemampuan Pochettino ini bisa saja menjadi senjata rahasia PSG untuk mengimbangi Barcelona dan mencuri gol tandang. Jika Pochettino berhasil, leg kedua bisa menjadi lebih mudah bagi PSG yang bermain di kandang.

Berkaca pada kondisi tim, Barcelona ada di atas PSG. Kehilangan Neymar, Di Maria, dan Veratti adalah bencana bagi penguasa Ligue 1.

Performa Tim

Performa Barcelona dalam 10 laga terakhir di semua kompetisi terbilang baik, dengan meraih 8 kemenangan (1 diantaranya menang adu penalti), dan 2 kali kalah. Total mencetak 24 gol dan kebobolan 14 bola.

Di liga Spanyol, Blaugrana belum terkalahkan dalam 12 laga beruntun. 10 dari 12 laga tersebut berakhir dengan kemenangan dan sisa berakhir seri.

Di liga Champions, Barca finish di peringkat kedua. Hanya kalah head to head dari juara grup, Juventus. Pasukan Catalan membukukan 5 kemenangan dan 1 kekalahan dari 6 laga grup G dengan poin 15, mencetak 16 gol dan kemasukan 5 bola.

PSG sedikit lebih baik, jika dilihat dari 10 pertandingan terakhir yang dijalaninya. Les Parisiens, meraih 8 kemenangan, 1 imbang, dan 1 kali kalah. Membuat 21 gol dan kemasukan gol sebanyak 6 kali. Dalam 10 laga tersebut, tim besutan Mauricio Pochettino mencatatkan 6 kali clean sheet.

PSG lolos ke 16 besar sebagai juara grup H denngan poin 12 hasil dari 6 kali main, 4 kali menang fan 2 kali kalah. Total gol yang dilesatkan sebanyak  13 dan kemasukan bola sebanyak 6.

Berdasarkan performa 10 pertandingan terakhir dan hasil fase grup UCL, maka Paris Saint-Germain sedikit lebih unggul ketimbang Barca.

Untuk di liga Champions, torehan Barca selama di babak penyisihan grup memang lebih baik dari PSG, namun status juara tentunya lebih baik ketimbang runner-up.

Profil pelatih

Ronald Koeman datang ke Barca pada situasi yang pelik. Mulai dari permasalahan manajemen, krisis finansial, dan konflik internal klub (termasuk dengan sang mega bintang Lionel Messi) membuat suasana menjadi keruh di Camp Nou.

Tidak hanya itu, Koeman juga kesulitan mendatangkan pemain pada jendela transfer dampak dari finansial Barcelona yang tidak stabil.

Hal tersebut membuatnya harus ekstra memutar otak untuk merotasi pemain guna menghadapi jadwal kompetisi yang padat dengan memanfaatkan pemain-pemain belia yang di miliki Barcelona.

Berkaca dari semua itu, apa yang dilakukan Koeman pada Barca sejauh ini sangat luar biasa.

Filosofi permainannya adalah total football. Formasi yang sering digunakannya adalah 4-2-3-1 dan 4-3-3 dengan menempatkan Messi sebagai false nine.

Sedangkan Pochettino datang ke PSG awal tahun ini untuk menggantikan Thomas Tuchel yang sudah tidak nyaman di PSG karena konflik dengan manajemen klub.

Beban berat bagi Pochettino karena pihak klub menginginkan merengkuh trofi liga Champions untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub.

Terlebih pelatih berkebangsaan Argentina ini belum pernah sekalipun mempersembahkan trofi bagi tim yang diasuhnya.

Gaya permainannya adalah menyerang dengan mengandalkan kolektifitas tim yang dipadukan dengan kemampuan individu pemain.

Formasi yang sering digunakan, sama seperti Koeman yaitu 4-2-3-1 dan 4-3-3 tapi sangat berbeda dalam sistem dan pendekatan.

Berkaca pada profil pelatih kedua kesebelasan, dari segala aspek mulai dari raihan trofi, jam terbang, cara menyelesaikan permasalahan, dan taktik/strategi, Koeman masih berada di atas Pochettino.

Bagaimana cara kedua pelatih mengatasi permasalahan timnya masing-masing? Tim mana yang nantinya akan keluar sebagai pemenang? Masihkah nama besar Barcelona masih mempunyai pamor di Eropa? Atau PSG yang tampil tanpa bintangnya yang justru mampu menodai nama besar Barca? Kita nantikan jawabannya dalam duel bergengsi Nama Besar vs Kekuatan Tanpa Bintang, Barcelona vs Paris Saint-Germain, Rabu (17/2/2021) dinihari WIB.

Salam,

-Mex'r-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun