dok :OmA
nda perlu artikel ?
Saya menyediakan gratis untuk anda, sebelum saya buang ke tong sampah. Artikel tentang apa yang anda mau ? Polhukam, ekonomi, humaniora, tekno, atau tentang hal lain lagi?.
Silahkan hubungi saya. Stock banyak hari ini, jumat 30 Juli 2010.
Artikel ini sudah saya buat dan saya siapkan, tadinya untuk ikut lomba penulisan artikel "100 menit, 1000 tulisan", tapi karena server Kompasia sangat .... sangat .... sangat .... sulit diakses, jadi semuanya berantakan sia-sia (nggak sia-sia bangetlah kalau ternyata anda mau memungutnya saat ini, gratiiis).
Anda mungkin mau tahu sedikit ceritanya?. Silahkan ambil segelas teh manis hangat dulu, baru kemudian melanjutkan membaca kisahnya.
Kamis, 29 Juli 2010, jam 12.00.
Saya menuju warnet favorit saya, sebuah warnet canggih yang dikelola anak muda ahli IT yang kembali dari Amerika dan membuka usaha warnetnya di Jakarta. Tarif perjamnya sedikit lebih mahal diatas rata-rata tarif warnet umumnya. Ini karena warnet ini memiliki kecepatan akses luar biasa, jauh lebih cepat dibanding warnet lain yang pernah saya masuki, bahkan lebih cepat aksesnya dibanding sambungan internet dirumah, itulah mengapa hari itu lebih memilih menggunakan sambungan internetnya dibanding yang dirumah. Hari itu hari H, pelaksanaan lomba penulisan artikel Kompasiana. Sudah beberapa hari saya cek, akses masuk Kompasiana mulai sulit. Saya menduga akan lebih sulit lagi pada saat pelaksanaan lomba. Dua jam sebelum pelaksanaan 2 komputer saya booking di warnet itu. Satu saya buka pada posisi Editor Penulisan Artikel "Write Post", Kompasiana , dengan satu jendela tab disebelahnya Situsnya Wikipedia, untuk memdapatkan link informasi beberpa istilah atau informasi yang mungkin perlu diberikan sebagai pelengkap dan referensi dari Wikipedia agar artikel komplit informasinya. Komputer lain saya buka pada posisi Mini Blog Lomba Penulisan Kompasiana pada tab aturan dan ketentuan lomba. Keduanya dalam posisi Log In, dan saya biarkan tetap terbuka. Masing-masing tanpa jendela lain yang terbuka selain keduanya ditambah Wikipedia pada Tab baru pada jendela yang sama, ini untuk menjaga agar beban memori baik cpu maupun screen tetap ringan. Satu buah Joybook terbuka di pangkuan, posisi terbuka dalam file-file artikel yang sudah saya siapkan malam sebelumnya, ada informasi yang menyarankan untuk kopi paste pada saat pelaksanaan lomba, dan artikel-artikel tersebut saat itu sedang saya teliti dan edit untuk memperbaiki lagi formatnya tanpa sambungan internet. Dua buah flashdisk dan sebuah ipod tergeletak di meja untuk sarana memindahkan filenya nanti. Kedua komputer masih tetap terbuka dan tersambung ke internet . Hari ini load server Kompasiana akan sangat tinggi. Sejam mendekati pelaksanaan lomba. semuanya sudah ready, siap tempur. Saya juga menyiapkan beberapa artikel lain dalam bentuk plot dan bagan alur dalam notes, untuk mengantisipasi bila ada ketentuan mendadak yang melarang kopi paste, sehingga saya harus menulis langsung saat itu, plot artikel sudah siap tinggal menjabarkan.
Teng ..... jam pelaksanaan lombapun datang.
Salah satu komputer yang sudah log in di Kompasiana saya refresh untuk memperbaharui sambungan internet dan loginnya di Kompasiana karena saya tidak tau pasti apakah Kompasiana mempergunakan sistem timer dalam log in nya. (Beberapa situs yang ada hubungannya dengan bisnis, perbankan atau hal-hal penting lain menggunakan system standby timer auto log off untuk menjaga keamanan pemilik akun, dari spyware, malware, pishing dan intruder jahad lainnya, biasanya ini dilakukan oleh situs canggih dan baik, saya berpikir mungkin Kompasiana yang saya anggap situs baik dan lumayan canggih juga begitu). Refresh dan Reload ............. berputar .... berputar ..... lama tidak muncul. Wah ada problem di warnet canggih ini. Saya membuka newtab, ke situsnya Google .........wuuut... cling, langsung muncul. Situs Google memang canggih/baik SEO, profile homepage dan page landingnya, dirancang ringan untuk loading awalnya. Cari yang agak berat dan situs atau website yang kira-kira nggak canggih. Nah ... blogku. Enter... weeer ... blogku yang termasuk loadingnya beratpun muncul dengan cepat. Kesimpulan, sambungan internet di warnet ini tidak masalah. Jangan... jangan .... aku mulai cemas.
Beberapa hari sebelumnya saya menulis komen di Blognya mas Isroi, tentang kekhawatiran saya akan overloadnya server Kompasiana pada hari pelaksanaan lomba dan akan sulit diakses.
Tuit .... wah, komputer satu yang saya refresh gagal menyambung ke Kompasiana, loginku terpental keluar. Wah ... jangan... jangan. Ah ... ganti browser,.... tetap tidak masuk. Ganti lagi, Mozilla, IE8, Opera, Google Chrome, Altavista , dll.... semuanya gagal. Login ... gagal..., gagal dan gagal.....
Masih ada satu komputer tersambung dan dalam keadaan login di editor posting. Saya mulai menulis naskah, ketik langsung dengan jantung deg-degan....., saya rangkai dengan beberapa paragraf kopi paste. Akhirnya satu naskah selesai, setelah melengkapi denga Tags, Rubric dan Post Type akhirnya ........................................ "Publish".
Tuuiit ................ mental, tidak bisa disave, sambungan putus, loginnya malah keluar.
Yah .... saya mulai yakin, terjadi sesuatu. Saya coba dengan berbagai cara untuk Masuk Kompasiana, lewat Twitter, gagal. Lewat Myspace, nggak ada hasil. Lewat Facebook, sami mawon. Lewat segala profil, baik Kompasiana atau para membernya ..... nihil... null.
Keyakinan sudah diperoleh .................. server overload. Kompasiana tidak menambah bandwit untuk lomba yang pasti banyak sekali pengikutnya pada jam yang sama ini.....? Udah kali...tapi dikit..? (atau tidak tau tentang hal ini.... enggaklah... kompasina canggih kok)
Ah, pembuktian terakhir, akses ke Kompas dot Com, cling, masuk Kompas dot com. disana saya coba cari link ke Kompasiana, nggak ketemu ..... ya sudahlah, ini bagian bukti kuat terakhir, Kompas.com bisa diakses dengan baik, artinya memang terjadi sesuatu di Kompasiana.com dan dengan lemas serta hilang semangat, coba login... login... login lagi, bertindak bodoh dan idiot karena diotak sudah sangat yakin terjadi sesuatu di kompasiana dan sangat kecil kemungkinan bisa masuk, tapi jari tetap saja masih mencoba ............. bodoh, idiot.
Itulah kisahnya, semua artikel itu akhirnya hanya teronggok di flashdisk dan di otak saja, nggak kemana-mana.
Obral...obral.... artikel gratis sisa eksport sisa lomba, sisa rejectkan lomba ......
Har inipun, login ke Kompasiana masih sedikit ndut-ndutan, lomba telah berlalu, ini pasti bukan karen lomba, ini mungkin karena hari ini juga banyak yang akan mengakses ke Kompasiana, utuk ikut lomba?, tentu tidak, tetapi untuk bercerita seperti cerita diatas......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H