Mohon tunggu...
Gerard Widy
Gerard Widy Mohon Tunggu... lainnya -

Firdaus - Dunia - Surga (neraka dimana?)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rahasia Mengapa Sepakbola Digilai

14 Juli 2010   06:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:52 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

engapa sepakbola hampir di gilai orang-orang di hampir seluruh negara di dunia dan menjadi jenis olahraga favorite?. Meskipun Amerika Serikat dan negara-negara benua kangguru memiliki jenis sepakbolanya sendiri seperti rugby dan bola tangan yang merupakan olahraga nomor satu dinegara-negara itu melebihi sepakbola, kini sudah mulai ikut menggilai juga sepakbola, bahkan mampu langsung menempatkan teamnya dalam jajaran atas. Apa sebenarnya yang menjadi daya tarik utama sepakbola ini?. Penonton yang banyak?, olah raga lainpun bisa ditonton orang banyak. Permainannya yang memerlukan skill tinggi?, olah raga seperti martial art juga perlu skill yang sangat tinggi. Hadiahnya yang besar?, golf pro bahkan bisa lebih tinggi lagi. Lalu apa rahasia kesuksesan olah raga ini. Karakter dasar manusia menyangkut masalah pengakuan eksistensi, penyaluran energi dan kenyamana dalam melakukan sesuatu, rupanya menjadi inti utama mengapa sepakbola menjadi olehraga favorite. Dalam sepakbola seseorang bisa mendapatkan pengakuan langsung akan eksistensi dirinya sebagai manusia yang "lebih" dari orang lain disekitarnya ketika dia berhasil membuat goal. Ini menjadi penting karena goal sulit terjadi (dalam satu pertandingan paling kurang dari 10), semakin sedikit justru semakin berarti goal itu, semakin terapresiasilah si pencipta goal. Luapan kegembiraannya bisa disalurkan dengan sangat optimal, dan ini hanya ada di sepakbola. Anda tidak bisa berteriak, meloncat, membuka baju, berekspresi bebas.  Dalam sepakbola pemain bisa menyalurkan energinya dengan keleluasaan untuk memanagenya. Dia bisa melakukan penyaluran energy maksimal pada suatu saat, dengan berlari sekencangnya, atau menendang sekencangnya (dimana adanya sasaran bola lebih memberikan point to hit/sasaran melepaskan energynya). Namun pada saat dia kehendaki dia bisa memilih untuk sejenak bersantai dulu untuk sekedar mengambil napas dan berpikir, dimana titik ini menjadi bagian yang mudah atau ringan untuk dia jalani. (Mengerjakan sesuatu dengan lebih enak/nyaman juga salah satu karakter manusia, sehingga lahirlah segala "tekni" dan "teknologi", ini semua untuk membuat manusia lebih enak dan lebih nyaman dalam mengerjakan sesuatu. Disamping itu penontonpum bisa menyalurkan energi kegembiraannya dengan sangat optimal baik di lapangan (ketika sedang menonton) maupun di luar lapangan termasuk rasa superioritas saat bergabung bersama penonton lain dengan identitas team yang didukungnya, disini energy bisa benar-benar tersalurkan dan ada rasa terlindung karena dilakukan bersama. (berani naik ke atab metromini dan berteriak-teriak di jalanan tanpa adanya "sepakbola"?). Semua ini berlaku untuk hampir seluruh negara dan warganya. Poin-poin ini yang tidak dimiliki di olahraga lain, kalau toh ada yang bisa seperti itu, tidak dalam satu jenis olahraga dan tidak semaksimal dalam sepakbola. Sepakbola sangat komplit. Ada hal-hal kecil lain yang menjadi nilai tambah sepakbola antara lain kostum yang bisa menjadi pengenalan eksistensi diri atau teamnya (logo, nama team dan nomor punggung), dikenal sebagai olahraga macho namun tidak beresiko cedera terlalu tinggi NASCAR dan Martial art memiliki resiko cendera jauh lebih tinggi. Nah olahraga apa yang bisa begitu lengkap dan leluasa kepada anda untuk menyalurkan eksistensi diri anda dengan kondisi yang lengkap seperti sepakbola?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun