Hai! Kami dari kelompok 2 Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Â Di sini kami sedang melaksanakan program kerja kelompok dari beberapa fakultas yang berbeda, dan kami dapat menyatukan perbedaan itu.
Desa Patih Selera, 03 September 2022
Pertama-tama kegiatan dimulai dengan penyuluhan tentang stunting dan KEK atau bisa juga disebut dengan Kekurangan Energi Kronis. Stunting didefinisikan sebagai kekurangan  gizi pada anak  balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya (Laili & Andriani, 2019). Sedangkan KEK itu sendiri adalah kurangnya  gizi yang berlangsung cukup lama bisa berdampak buruk kepada kesehatan ibu hamil ditandai dengan berat badan yang kurang dari 40 kg (Fitria et al., 2022).
Penyuluhan disertai dengan pembagian leaflet untuk memudahkan para ibu-ibu dalam mengingat materi yang sudah disampaikan sebelumnya sehingga dapat lebih memperhatikan kandungan gizi didalam makanan. Penyuluhan ini dilanjutkan dengan kegiatan pengolahan nugget dari ikan. Ikan mengandung gizi yang sangat baik untuk pertumbuhan terutama bagi anak-anak. Keuntungan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dari ikan tidak hanya dari nilai gizinya, akan tetapi ikan mudah didapatkan dan harga ikan relatif murah sehingga masyarakat mempunyai peluang yang cukup banyak untuk memanfaatkan ikan.
Langkah pertama dalam pembuatan nugget adalah mencari ikan. Ikan yang kami gunakan adalah ikan patin. Kenapa sih harus ikan patin? Apakah tidak boleh menggunakan ikan lain? Kenapa disini kami menggunakan ikan patin, karena di Desa Patih Selera ada beberapa warga yang memelihara ikan tersebut di dekat rumah, ikan yang kami dapatkan tersebut merupakan hasil pancingan sendiri.
Selanjutnya ikan dibersihkan terlebih dahulu  dengan bantuan ibu-ibu sekitar. Ikan yang sudah dibersihkan dilanjutkan dengan pengukusan sampai ikan terlihat matang. Sambil menunggu ikan matang, kami menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan nugget. Dimulai dari pemotongan bawang putih, daun bawang, dan wortel dengan cara diserut. Adapun bahan lain yang digunakan seperti telur, tepung terigu, tepung roti, tepung serbaguna, penyedap rasa dan lada.
Proses berikutnya adalah pencampuran bahan, pertama masukkan tepung terigu terlebih dahulu, lalu dicampur dengan tepung serbaguna. Aduk  secara merata, tambahkan tepung roti. Masukkan bawang putih yang sudah dihaluskan beserta penyedap rasa dan telur ke dalam campuran tepung  tadi. Kemudian tambahkan semua sayur yang sudah disiapkan sebelumnya.
Setelah ikan matang, pisahkan tulangnya dari daging yang ingin digunakan. Lalu daging ikan tersebut dicampurkan kedalam campuran yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah tercampur rata, masukkan kedalam loyang yang sebelumnya sudah diolesi minyak. Kukus menggunakan kompor sampai terlihat matang.
Setelah adonan nugget matang, angkat dan diamkan sampai dingin. Setelah  dingin potong sesuai selera masing-masing. Siapkan tepung basah dan tepung roti, celupkan potongan tadi kedalam tepung basah terlebih dahulu lalu tepung roti. Nugget siap digoreng dan dimakan bersama-sama.
Warga sangat antusias ketika kami mengadakan kegiatan pembuatan nugget dikarenakan warga belum pernah membuat nugget dari ikan. Nugget ikan merupakan salah satu olahan yang memiliki rasa yang cukup enak sehingga banyak diminati oleh anak-anak dan orang dewasa. Kandungan gizi dari nugget yang cukup tinggi beserta penampilan yang mudah divariasi.
Adapun harapan kami setelah pembuatan nugget ini khususnya untuk ibu-ibu yang sudah berhadir di kegiatan salah satu rumah warga, agar dapat membuat nugget ikan kembali di rumah dengan resep yang sudah diberikan karena dapat meningkatkan asupan gizi bagi anak-anak yang sedang tumbuh sehingga dapat memicu pertumbuhan anak menjadi lebih baik. Pengolahan nugget ini bisa juga menggunakan bahan ikan yang lain, ayam, daging, dan lain-lain.
Referensi
Fitria, L., Arifin, A., & Firdausiyeh, D. (2022). Meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui penyuluhan gizi seimbang sebagai upaya preventif kejadian anemia dan KEK di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih Situbondo. J-Abdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2(1), 3757--3762. Retrieved from https://www.bajangjournal.com/index.php/J-ABDI/article/view/2273
Laili, U., & Andriani, R. A. D. (2019). Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan stunting. Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS, 5(1), 5. https://doi.org/10.32528/pengabdian_iptek.v5i1.2154
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H