“Terimakasih, tapi baru besok ulang tahun saya.”
Kemudian saya lanjut foto-foto kabin dan duduk di kursi first class yang boleh di bilang lebarnya 2 kali kursi kelas ekonomi dengan lapisan kulit halus dan empuk lengkap dengan sebuah bantal kecil. Kaki saya juga bebas selonjoran tanpa perlu takut mentok kursi di depannya. Di depan saya tersedia TV dengan layar lebar, untuk remote kontrolnya ada di samping kiri kursi bersebelahan dengan tombol control untuk kursi. Di bawah tv ada meja untuk makan yang tersembunyi dan ruang untuk menaruh barang bawaan, Tersedia juga headphone dengan merk Bose di sisi kanan kursi. Ada juga colokan jika mau mencharge gadget yang di bawa. Sebelah kanan kursi juga ada ruang rahasia untuk menaruh barang bawaan penumpang.
[caption caption="Kursi dan kabin Singapore Airlines first class (dok pribadi)"]
[caption caption="Detail kursi Singapore Airlines first class (dok pribadi)"]
Pesawat lepas landas tepat waktu. Hari itu hanya ada dua kursi terisi dari kapasitas 8 penumpang. Penerbangan ke Singapura berdurasi 110 menit ini kursi first class harga normalnya adalah sekitar 15 jutaan atau 137 ribu rupiah per menitnya, Jadi saya berusaha untuk menikmati setiap waktu saya di atas pesawat. Silakan baca cerita saya sebelumnya dengan klik username kompasiana saya untuk mengetahui harga yang saya bayarkan untuk penerbangan ini.
Untuk penerbangan ini saya sudah memesan Moslem meal sebelumnya melalui web Singapore Airlines dan sudah di konfirmasi bahwa pesanan saya tersedia. Sayangnya saya tidak sempat memfoto menu normal yang di tawarkan.
Set menu Moslem meal yang terhidang adalah daging domba (lamb), saya lupa nama lengkap menu ini, dan di hidangkan dengan di temani nasi. Irisan dagingnya cukup tebal namun masih cukup empuk dan enak di lidah. Menu datang komplit dengan makanan penutupnya yang umayan enak tapi masih kurang maknyus di lidah saya.
[caption caption="Moslem meal menu Singapore Airlines first class (dok pribadi)"]
“Selamat Ulang Tahun Mr. MewahMurah, ini kue ulang tahun untuk anda”
“Terimakasih, tapi ulang tahun saya baru besok…”
“Iya, besok kami tidak berjumpa dengan anda kembali….”