Untuk menumbuhkan sikap keadilan dan keseimbangan antara laki-laki dan perempuan, pemahaman perspektif mengenai kesetaraan gender sangatlah penting. Kesetaraan gender perlu ditanamkan sedini mungkin melalui hal-hal sederhana seperti lingkungan keluarga dan pendidikan, karena hal ini bertujuan untuk konsep budaya patriarki dapat digantikan oleh konsep kesetaraan gender di masa depan.
Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk membuat masyarakat khususnya perempuan mampu mengembangkan diri sendiri dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki menuju kehidupan yang lebih baik di masa depan (Nur, 2019). Dengan pemberdayaan perempuan diharapkan budaya patriarki yang ada di dalam pendidikan dapat dihilangkan.
Perubahan Paradigma
Perubahan paradigma masyarakat mengenai konsep patriarki juga perlu dihilangkan karena jika terus berlanjut dapat mengakibatkan diskriminasi gender terutama dalam lingkungan pendidikan. Mengubah pola pikir masyarakat dengan mengadakan gerakan-gerakan di media sosial dan lingkungan pertemanan untuk merubah perspektif patriarki menjadi kesetaraan gender.
Peran Guru dan Sekolah
Peran guru dan sekolah juga menjadi bagian penting untuk mencegah adanya budaya patriarki yang berkembang di lingkungan akademik. Guru dapat menciptakan iklim kelas yang inklusif dan aman bagi semua peserta didik tanpa membeda-bedakan menurut ras, etnis, jenis kelamin, budaya, dan latar belakang peserta didik itu sendiri. Selain itu, sekolah juga melakukan pengintegrasian kurikulum mengenai kesetaraan gender yang dapat membantu menciptakan peserta didik yang berpikir terbuka, memiliki toleransi yang tinggi, dan tidak membeda-bedakan latar belakang teman sebayanya.
KESIMPULAN
Pendidikan adalah hak semua warga negara. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik tanpa memandang kelas sosial, jenis kelamin, ras, etnis, budaya, dan agama. Pendidikan multikultural bertujuan untuk menyatukan gagasan bahwa semua siswa, yang terlepas dari jenis kelamin, orientasi seksual, kelas sosial, karakteristik etnis, ras, dan budaya mereka harus memiliki kesempatan yang sama untuk belajar di sekolah. Budaya patriarki mengacu kepada konteks sosial budaya yang memberikan paradigma bahwa laki-laki adalah yang utama dan mereka yang memiliki kendali terhadap perempuan. Pentingnya menerapakan kurikulum multikultural dalam pendidikan dapat menekankan kepada peseta didik dalam peningkatan pemahaman dan toleransi antar individu yang berbeda serta sebagai alternatif dalam menjaga keharmonisan satu sama lain. Terdapat solusi untuk mencegah budaya patriarki dalam pendidikan yaitu pendekatan komunitas belajar, kesetaraan gender dan hak asasi manusia, pemberdayaan perempuan, perubahan paradigma, serta peran guru dan sekolah terhadap budaya patriarki yang ada dalam lingkup pendidikan.
SARAN
Berdasarkan pemaparan kesimpulan diatas, saran yang dapat diajukan yakni perlu pengembangan materi pendidikan yang dilakukan oleh sekolah agar memperkuat kesadaran peserta didik tentang pentingnya kesetaraan gender dalam pendidikan dengan meminimalisir budaya patriarki dalam pendidikan. Selain itu, meningkatkan sosialisasi-sosialisasi oleh lembaga terkait ke sekolah-sekolah agar dapat meningkatkan kesadaran semua siswa mengenai kesetaraan gender.