Mohon tunggu...
mevalia cahya
mevalia cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka explore hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Komunikasi Indonesia dalam Perbedaan Keyakinan di Indonesia

30 September 2024   21:14 Diperbarui: 30 September 2024   21:44 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: https://www.sonora.id)

Sistem Komunikasi Indonesia merupakan proses "pengindonesiaan". Tak hanya itu, Sistem Komunikasi Indonesia diartikan sebagai penerapan wawasan keindonesiaan dalam komunikasi. Pancasila merupakan sumber pedoman dalam Sistem Komunikasi Indonesia. Maka sistem yang ada di Indonesia sangat berbeda dengan sistem yang ada di negara-negara lain, baik yang berhaluan liberalisme maupun komunisme.

Berbagai perbedaan cukup marak terjadi di bangsa Indonesia, salah satunya yakni perbedaan agama atau keyakinan. Perbedaan ini menjadi salah satu hambatan dalam berkomunikasi ataupun berinteraksi. Dengan jumlah penduduk 282.477.584 jiwa dan banyaknya perbedaan yang ada. Masyarakat Indonesia harus menjaga kesatuan bangsa Indonesia, salah satunya melalui sikap toleransi antarumat beragama.

Sistem komunikasi yang dilakukan dengan orang-orang yang berbeda keyakinan disebut komunikasi multikultural. Komunikasi antar agama ini akan terciptanya toleransi di masyarakat. Toleransi sendiri dalam bahasa Arab yakni tasamuh, artinya membiarkan sesuatu untuk dapat saling mengizinkan, saling memudahkan. 

Sikap itu harus ditegakkkan dalam kehidupan sosial masyarakat multikultural. Komunikasi antar agama dan sikap toleransi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena komunikasi antar umat beragama merupakan proses yang bertujuan menciptakan sikap saling menghormati antar umat beragama dan juga pastinya menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.

Seperti pada konten Youtube, sebuah podcast "Login" yang dibawakan oleh Habib Jafar dan Onad. Pada salah satu episode, mereka mendatangkan para pemuka agama dari berbagai agama. Pada konten tersebut, mereka saling berbagi ilmu mengenai agama atau keyakinan yang mereka anut. 

Meskipun konten tersebut dibawakan dengan campuran komedi, akan tetapi ketoleransian dan sikap menghargai dalam konten tersebut tetap menjadi dominan.

Maka dari itu, sikap simpati dari setiap masyarakat memiliki peranan yang penting. Melalui saling menjaga komunikasi antar umat beragama. Dengan ini pastinya akan terhindar dari sikap yang dapat merusak persatuan seperti, radikalisme, ekstremisme, dan intolarisme.

Nama: Mevalia Cahya Pratiwi

Nim  : 1152300166

Ilmu Komunikasi-Fakultas Sosial dan Politik

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas dosen pengampu mata kuliah Sistem Komunikasi Indonesia Drs.Widiyatmo Ekoputro,MA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun