Sistem Komunikasi Indonesia merupakan proses "pengindonesiaan". Tak hanya itu, Sistem Komunikasi Indonesia diartikan sebagai penerapan wawasan keindonesiaan dalam komunikasi. Pancasila merupakan sumber pedoman dalam Sistem Komunikasi Indonesia. Maka sistem yang ada di Indonesia sangat berbeda dengan sistem yang ada di negara-negara lain, baik yang berhaluan liberalisme maupun komunisme.
Berbagai perbedaan cukup marak terjadi di bangsa Indonesia, salah satunya yakni perbedaan agama atau keyakinan. Perbedaan ini menjadi salah satu hambatan dalam berkomunikasi ataupun berinteraksi. Dengan jumlah penduduk 282.477.584 jiwa dan banyaknya perbedaan yang ada. Masyarakat Indonesia harus menjaga kesatuan bangsa Indonesia, salah satunya melalui sikap toleransi antarumat beragama.
Sistem komunikasi yang dilakukan dengan orang-orang yang berbeda keyakinan disebut komunikasi multikultural. Komunikasi antar agama ini akan terciptanya toleransi di masyarakat. Toleransi sendiri dalam bahasa Arab yakni tasamuh, artinya membiarkan sesuatu untuk dapat saling mengizinkan, saling memudahkan.Â
Sikap itu harus ditegakkkan dalam kehidupan sosial masyarakat multikultural. Komunikasi antar agama dan sikap toleransi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena komunikasi antar umat beragama merupakan proses yang bertujuan menciptakan sikap saling menghormati antar umat beragama dan juga pastinya menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.
Seperti pada konten Youtube, sebuah podcast "Login" yang dibawakan oleh Habib Jafar dan Onad. Pada salah satu episode, mereka mendatangkan para pemuka agama dari berbagai agama. Pada konten tersebut, mereka saling berbagi ilmu mengenai agama atau keyakinan yang mereka anut.Â
Meskipun konten tersebut dibawakan dengan campuran komedi, akan tetapi ketoleransian dan sikap menghargai dalam konten tersebut tetap menjadi dominan.
Maka dari itu, sikap simpati dari setiap masyarakat memiliki peranan yang penting. Melalui saling menjaga komunikasi antar umat beragama. Dengan ini pastinya akan terhindar dari sikap yang dapat merusak persatuan seperti, radikalisme, ekstremisme, dan intolarisme.
Nama: Mevalia Cahya Pratiwi
Nim  : 1152300166
Ilmu Komunikasi-Fakultas Sosial dan Politik
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas dosen pengampu mata kuliah Sistem Komunikasi Indonesia Drs.Widiyatmo Ekoputro,MA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H