Mohon tunggu...
meuti bulan
meuti bulan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis dan Freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AstraZeneca dalam Berita

3 Juli 2021   15:57 Diperbarui: 3 Juli 2021   16:27 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pemberian vaksin pun harus melalui tahap screening terlebih dahulu, dimana, calon penerima, harus berusia dibawah 18 tahun (menunggu uji klinis terbaru), tidak memiliki riwayat reaksi alergi yang parah terhadap komponen vaksin, mengalami alergi parah setelah menerima dosis vaksin pertama, pernah alergi sesudah mendapat vaksin lain. Sementara bagi ibu menyusui  WHO tidak merekomendasikan penghentian pemberian air susu ibu kepada bayi setelah vaksinasi. Adapun ibu hamil perlu berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan sebelum menerima vaksin ini.

Bagi saya yang lebih menenangkan adalah sebuah studi di Lancet yang mengemukakan, jika uji klinis tahap ke-3 di Brasil dan Inggris menunjukan efikasi vaksin AstraZeneca sebesar 70,4 persen. Sementara pendapat lainnya yaitu, menurut WHO, AstraZeneca 63,09 persen efektif mencegah gejala pada infeksi COVID-19. 

Dari dua pernyataan tersebut saya memperoleh kesimpulan jika kemampuan vaksin aztrazeneca untuk mencegah gejala infeksi yang disebabkan oleh Covid-19 adalah diatas 50 persen, andaipun jika kita terpapar virus tersebut antibody tubuh kita sudah bisa mengurangi infeksi yang disebabkan oleh covid-19.

Berbekal informasi tersebut, sayapun menjadi lebih tenang, sebab, saya bisa lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi vaksinasi tahap pertama, Setidaknya, ketika nanti timbul effek samping setelah menerima vaksin, saya tahu apa yang harus saya lakukan. Karena itu penting bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi, sebab bukan setiap informasi mengandung kebenaran yang mutlak.kita  harus saya saring dan cari informasi pembanding yang positif, sebab, dengan begitu kita pikiran kita akan menjadi lebih tenang, dan bisa menyikapi situasi dengan lebih bijak.

Saat vaksin pun tiba, meski tegang, namun, dengan bekal informasi yang cukup, saya sudah lebih siap untuk menghadapinya. Proses pemberian vaksin berjalan lancar, meski tensi saya naik, namun masih dalam batas normal, saya sadar jika penyebab tensi saya naik adalah karena kurang tidur, akibat rasa cemas. Lucunya, bukan hanya saya saja yang tensinya naik, melainkan ada beberapa rekan yang juga mengalami kejadian sama seperti saya, dan semua itu karena kurang tidur.

Setelah pemberian vaksin, saya merasakan kantuk  yang luar biasa, hingga oleh suster, saya disarankan untuk tidur sejenak di ruang observasi, setelah istirahat sejenak rasa kantuk saya berkurang, dan saya memutuskan untuk pulang ke rumah. 

Setibanya di rumah, saya merasakan lapar hingga melilit, padahal beberapa jam sebelumnya saya sudah beberapa kali makan, saya berpikir, jika, mungkin itu juga salah satu effek dari vaksin. Setelah itu, muncullah dua gejala umum effek setelah vaksin, antara lain, sakit kepala, dan mual, namun selebihnya tidak ada keluhan lain.

Agar segera pulih kembali, selama dua hingga tiga hari, saya benar-benar mengistirahatkan tubuh, dengan tidur cukup, mengkonsumsi makanan yang bergizi, saya tambahkan dengan telur rebus, susu, dan madu, dan saya tetap melakukan yoga. 

Saya bersyukur tidak mengalami gejala lain yang bisa mengganggu aktivitas saya, namun, setidaknya bekal informasi yang sudah saya dapatkan cukup bagi saya untuk bisa lebih bersiap diri dalam menghadapi kemungkinan yang tidak diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun