Studi banding ke negara lain pun dilakukan,akhirnya, bersama dengan ketua DPRD saat itu, yaitu cak Armuji. Bambang D. H, mewujudkan impiannya untuk menghidupkan kembali kawasan Kembang Jepun. Dan, berdirilah PT.Kya Kya Kembang Jepun, di bawah pimpinan Dahlan Iskan. Menggusung konsep wisata yang utuh, meliputi, budaya, kuliner, potensi wisata bangunan kuno, dengan menggandeng LSM, warga setempat, SDM setempat, maka Kembang Jepun secara resmi dibuka pada tanggal 31 Mei 2003. (Wikipedia;Kya-Kya Surabaya)
Lokasi strategis Kembang Jepun, menjadikan kawasan ini mudah dijangkau, untuk menuju ke kawasan tersebut, kita akan bernostalgia dengan melewati salah satu jembatan ikonik kota Surabaya, yaitu Jembatan Merah. Sebuah Jembatan, yang juga merupakan sebuah monument sejarah di Surabaya, Pada jaman VOC dahulu, jembatan ini dinilai sangat penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital, melewati Kalimas, menuju ke karesidenan Surabaya, yang sekarang sudah tidak berbekas lagi.(Wikipedia;Jembatan Merah).
Pada tanggal 30 Oktober 1945, jembatan ini menjadi saksi biksu. Terjadinya baku tembak antara arek Suroboyo dengan Belanda, baku tembak yang terjadi dari dua tempat yaitu Jembatan Merah dan Gedung Internatio itu, menewaskan Brigjen AWS Mallaby,yang merupakan salah satu anggota kontak komisi. Akibat baku tembak, Jembatan tersebut menjadi lautan darah. segar, sehingga akhirnya dinamakan Jembatan Merah.(Garden Palace Surabaya; Tengok Sejarah Dari Jembatan Merah Surabaya).
Pada masa kepemimpinan Walikota Ibu Dr.(HC) Ir. Tri Rismaharini, MT. Kawasan kota lama Surabaya, semakin dipercantik. Sepanjang jalan kawasan Tunjungan City, kita bisa menyaksikan indahnya lampion dan lampu yang dipasang sebagai penghias jalan, selain itu, Gedung-gedung tua yang terdapat di kawasan terebut dibenahi dan di rawat, Taman-taman kota semakin dipercantik, terutama di kawasan kota lama, keindahan dan nuansa nostalgia semakin terasa, dengan banyaknya lampu jalan yang bernuansa kuno, sehingga semakin memperkuat kesan sebagai wisata kota lama.
Untuk menikmati keindahan tersebut tidak dibutuhkan biaya yang mahal, kita bisa bernostalgia dengan menggunakan bus Surabaya atau bisa juga menggunakan paket tur singkat Surabaya Heritage Track yang diselenggarakan oleh museum House Of Sampoerna. Tur yang berlangsung dengan durasi waktu 1- 2 jam, berangkat 3 kali sehari, Selasa- Minggu, dan dibuka dari jam 09.00 WIB dan untuk sore, pukul 16.30 WIB. Berangkat dari House Of Sampoerna. Bus ini, tidak dikenakan biaya, namun, untuk menaikinya kita bisa mencari informasi ke Tracker Information Center (TIC) di House Of Sampoerna atau bisa memesan terlebih dahulu melalui telepon di 031-3539000 ext 24142 (Nusa Daily.com)
Tidak mahal bukan? Untuk sekedar berwisata dalam kota, sambil menikmati keindahan suasana bangunan lama yang tersaji di depan mata. Banyak spot cantik yang bisa kita temukan, baik untuk sekedar berfoto, maupun bernostalgia sejenak menikmati nuansa kolonial yang tersaji dengan indah di tengah kota. Jadi, mari kita rileks sejenak dengan menikmati sudut cantik kota tua Surabaya. Tidak mahal, dan tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menikmati suasana lain.
Referensi:
Wikipedia;Kya-Kya Surabaya
Wikipedia; Jembatan Merah.
Nusa Daily.com;Ke Surabaya, Yuk, Mampir Ke Kota Tuanya, Seru Lho
Garden Palace Surabaya; Tengok Sejarah Dari Jembatan Merah Surabaya