Mohon tunggu...
Meutia Ziland Sahira
Meutia Ziland Sahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi (21107030072)

Need Learn to Get Up

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Champions Bagaikan Taman Bermain bagi Real Madrid

30 Mei 2022   20:17 Diperbarui: 30 Mei 2022   20:31 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menariknya dari rentetan kemenangan yang diraih tersebut, Real Madrid dari empat laga yang dihadapi hampir menelan kekalahan semua, namun dengan mentalitas yang dimiliki oleh Karim Benzema dan kawan kawan seakan akan menunjukkan bahwa mereka lah yang menjadi penguasa eropa sesungguhnya. 

Bahkan jika ditarik satu dekade terakhir Real Madrid terlihat sangat mendominasi dengan berhasil menyabet lima gelar dari sepuluh musim terakirnya, bahkan mereka berhasil mencatatkan hattrick di gelaran liga champion kali ini di musim 15/16,16/17,17/18 yang saat itu mereka masih diperkuat mega bintang Cristiano Ronaldo, dengan trofi yang berhasil diraih melawan Liverpool tentu semakin membuktikan keperkasaan El Real di turnamen rutin tahunan paling bergengsi di klub eropa tersebut.

Bahkan selain skuad yang tak begitu mendalam di musim ini Real Madrid juga mendapat cemoohan dari warga net terkait dengan pelatih mereka yakni Carlo Ancelloti yang dinilai miskin taktik, Don Carlo sapaan akrab dari Carlo Ancelotti dinilai tidak piawai dalam hal merotasi pemain, memang di liga domestik dan liga champion Don Carlo jarang sekali dimainkan, nama nama yang sering dipakai seperti Karim Benzema, Vinicious Junior, Luka Modric, Toni Kross, Casemeiro, David Alaba, Thibaut Courtois seperti sudah menjadi hak paten di starting Line Up Real Madrid dibawah asuhn Carlo Ancelotti musim ini, selain itu permainan Real Madrid dibawah asuhan Don Carlo juga dinilai monoton karena kerap mempertontonkan permainan bertahan dan cenderung tidak atraktif, serta hanya mengandalkan serangan serangan balik saja. 

Namun yang menjadi perhatian sepakbola kini tidak hanya bermain cantik saja, namun tetap kemenagan yang dicapai, jika hanya berpatokan dengan penguasaan bola kemudian umpan umpan cantik bisa dikatakan Barcelona adalah rajanya sepakbola dengan tiki taka sebagai filosofinya.

Kemudian di final Liga Champions juga Real Madrid tampak tampil dengan menunggu dan Liverpool bisa dikatakan bermain dengan cantik kala berhadapan dengan El Real di final liga champion semalam.

Dan  Ancelotti berhasil mematahkan hal tersebut,karena di era kini efektivitas lebih baik dibandingkan dengan bermain cantik dan sebagainya, karena lebih banyak gol lebih penting daripada bermain cantik. 

Selain  berhasil membungkam kritikan kritikan yang diarahkan kepadanya anceloti juga sukses membuktikan  dengan berhasil menyabet tiga gelar di musim ini, Don Carlo berhasil meraih trofi Liga Spanyol, Super Cup Spanyol, serta yang terbaru berhasil meraih trofi liga Champions sekaligus mengukuhkan ia sebagai pealtih tersukses dengan berhasil meraih gelar paling banyak di Liga Champions

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun