Waktu telah menunjukkan pukul 2 dini hari. Jarum panjangnya bergerak menuju angka tiga.
Aku masih terpekur disini, dihadapan laptop dengan wajah masam dan rambut singa ala jingle iklan shampo merk terkenal
Jariku terus menari, namun otakku tidak. Ideku mandeg. Tugas kuliah ini belum kunjung selesai. Ataukah memang akunya yang tidak paham dengan tugas ini.
Aku menggerutu, seandainya aku mengerjakannya kemarin,sejak tugas ini diberikan.
Ahh..aku gusar sendiri
Tiba-tiba perutku menggelitik. Mau dikitik dengan isi kulkas sepertinya. Saat kutengok .Melompong. Maklum tanggal tua. Aku melirik isi dapur. Hanya ada sebungkus mie instant yang menyembul disana. Segera aku menyalakan kompor dan merebus air.
Uap panas dari mangkok menyembul ke wajahku. facial sederhana seperti ini jadinya.bedanya setelah ini,jerawatku tidak dipencet.
Dengan lahap aku menghabiskan mie instant terakhirku pada penghujung bulan ini.Makanan setia dikala lapar dan jam-jam seperti sekarang.
Aku menyalakan televisi, tidak ada yang menarik. Jam segini siapa juga yang menonton. Ibu-ibu sudah mengorok dikasur dan memimpikan tokoh-tokoh favorit sinetron kesayangannya.
Kulirik jam dinding diatasku, sudah hampir menunjukkan pukul tiga dan tugasku tak kunjung selesai.
Sebenarnya sederhana, tinggal cari di mesin pencari internet. Tak tik tuk ,tugas akan kelar dengan sekejap mata.
Namun,itu bukan gayaku. Aku ingin tulisanku berversi.Memiliki gaya sendiri. Hingga pada saatnya dosen membaca tugasku, tulisan yang ada adalah orisinil. Murni dan khas hasil pekerjaanku.
Yah,aku memang mencari beberapa artikel di internet sebagai sumber, namun itu tidak mutlak mentah ku ambil bulat-bulat. Aku bukan plagiat maniak. Bukannya membanggakan diri dengan mengatakan tidak untuk plagiat, tetapi sederhana saja. Coba bayangkan tugas yang kau kerjakan susah payah,namun temanmu dengan entengnya menirunya dengan sama persis?bahkan tanpa seizinmu?Menjengelkan bukan?
Hoahmm..sepertinya aku mulai mengantuk. Aku merebahkan diri dengan tubuh terlentang dengan kaki yang sedikit terjengkang. Agar urat-urat saraf dan ototku merenggang
kulirik handphoneku yang tergeletak disampingku. Daritadi tak ada getaran. Artinya tak ada kabar dan tak ada ucapan selamat tidur. Seketika pikiranku teringat tentangnya..Tentang Arya.
" Aku pergi ke Bandung untuk seminggu ke depan. Ada turnamen basket disana, lumayan hadiahnya besar. Kalau menang,aku juga turut membanggakan kampus kita kan?begitu pun juga dengan dirimu...jaga diri baik-baik.aku akan pulang membawa piala. tidak akan lama...", itu kata-kata terakhirnya saat pamit di bandara.
Aku biasa saja, tidak menangis sesenggukan dan berakhir dengan pelukan seperti layaknya cewek-cewek layar kaca dengan adegan yang mungkin mirip sama.Aku terbiasa mandiri tanpanya.Lagipula ia tidak pergi jauh,meski aku tahu aku pasti akan merindukannya
Namun lima hari berlalu,ia tidak ada kabar sekali pun. Terakhir kali,ia hanya memberikan pesan singkat hanya untuk mengabarkan ia telah sampai disana.Cuma itu.Singkat sekali, ia hanya mengatakan " udh sampai nih.." , dan setelahnya tidak ada balasan rentetan.
Padahal tadi,aku sempat mendapatinya meng-upload foto jalan-jalannnya di kawasan Dago bersama teman-teman se klub nya.
Agak perih, rupanya memamer kebahagian dengan facebook jauh lebih berharga dibanding membaginya denganku.Aku mencoba berpikir positif. Mungkin ia butuh waktu sendiri untuk bersenang-senang. Aku tak berani meng-SMS nya duluan, takut menganggu dan memecah konsentrasinya untuk pertandingannya.
Aku kalau sudah meng-SMS, kata-kataku tidak ketulungan. Aku tipe orang yang kurang suka dengan sms yang teramat singkat, hanya dengan " oh.." " iya.." "hmm,.."."yaudah, aku makan ".
Aku suka menyerbunya dengan kalimat perhatian, manis namun tidak berlebihan dengan selipan candaan yang nakal. Arya sangat suka dibegitu kan Namun sepertinya saat ini, dia sedang tidak ingin menginginkannya.
Tidak mengapa, yang jelas tinggal beberapa hari ia akan segera pulang.
Ahhhhh..aku meregangkan otot punggungku.Mencoba rileks dan melanjutkan tugasku yang bersisa selembar lagi..
jariku mulai menari...
Nafasku menghela panjang.
"Selamat Malam Arya ..",
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H