Mohon tunggu...
Meuthia Dyah Fitriyani
Meuthia Dyah Fitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Jika orang lain bisa, maka aku juga bisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Q.S Al-Imran Ayat 54-55: Allah Membalas Tipu Daya

11 Mei 2023   08:19 Diperbarui: 11 Mei 2023   08:22 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surah Ali-Imran ayat 54-55:

 

Artinya:

Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Ingatlah), ketika Allah berfirman, "Wahai Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan."

Ayat ini mengisahkan tentang Nabi Isa as. mereka tidak berhasil membunuh Nabi Isa karena Allah membalas perbuatan keji mereka dengan menggagalkan rencana jahat mereka untuk membunuh Nabi Isa. Yaitu dengan cara Allah menggangkat Nabi Isa ke langit dalam keadaan hidup, kemudian ketika hari kiamat Nabi Isa akan diturunkan kembali kebumi. Ini adalah bentuk kemahaperkasaan Allah SWT terhadap orang yang membenci dan menentang para Nabi dan pewari para Nabi. Allah akan menjaga orang-orang yang menyampaikan kebenaran dan orang-orang yang memperjuangkan kebenaran. Maka barang siapa yang mengikuti jejak Nabi Isa sekarang sampai akhir zaman Allah akan pelihara dan Allah akan juga. 

[54] tipu daya mereka berupa pembunuhan terhadap Nabi Isa as. Didalam kitab Imam Ibnu Katsir diterangkan tentang perincian pembunuhan ini yaitu dari kalangan Bani Israil menyampaikan berita dusta kepada raja, disampaikan kepada raja bahwa Nabi Isa telah menyesatkan banyak manusia, kemudian dikatakan bahwa  Nabi telah memutuskan tali silaturahmi antara ayah dengan anak, kemudian menyampaikan bahwa Nabi Isa adalah anak zina, kemudian mereka mengatakan bahwa Nabi Isa adalah pembohong. ketika mereka merencanakan pembunuhan secara sembunyi-sembunyi dimalam yang gelap (tipu daya). ketika mereka masuk kerumah Nabi Isa Allah sudah menggangkat Nabi isa kelangit. Dan Allah adalah maha perkasa dalam membalas tipu daya.

Setelah ancaman yang ditunjukkan secara terang-terangan tidak membawa hasil, maka mereka melakukan gerakan dibawah tanah. Mereka membuat tipu daya secara rahasia untuk menghalangi dakwah Nabi Isa. Maka untuk menghadapi mereka sekaligus membela agama yang dibawa Nabi dan Rasul, Allah pun diam. Dia membalas tipu daya mereka itu sehingga mereka gagal dalam melaksakan tipu dayanya.

[55] kata mewafatkan disini adalah menyempurnakan kehidupan pertama Nabi Isa. Allah telah menyempurnakan kehidupan Nabi Isa, dan Allah mengangkat Nabi Isa ke langit. Umur kedua Nabi Isa ketika Allah menurunkan Nabi Isa ketika hari kiamat. Ketika hari kiamat Nabi Isa akan:

  • menghancurkan salib
  • membunuh babi
  • membebaskan jizyah (bayaran yang ditarik oleh orang orang yang bukan Islam)
  • Harta benda akan berlimpah sehingga satu orangpun tidak ada yang menerima

Hadits ini menyebutkan bahwasannya Nabi Isa akan turun kembali sebelum kiamat, setelah itu Allah mematikan Nabi Isa. Ada dua kehidupan Nabi Isa, kehidupan pertama sudah Allah sempurnakan dan mengangkatnya ke langit, kemudian nanti Allah akan turunkan. 

Orang-orang yang mengikuti Nabi Isa adalah orang-orang yang mengikuti ajaran Nabi Isa as dari zaman dahulu hingga sekarang, dan kita adalah orang-orang yang mengikuti Nabi Isa as. Sebab kita orang-orang yang mentauhidkan Allah, orang-orang yang mentauhidkan Allah akan mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi (ditinggikan dengan iman, akidah). Di ujung ayat Allah menjelaskan perselisihan yaitu kita semua akan kembali kepada Allah, ketika kita kembali kepada Allah kita harus mempertanggung jawabkan apa yang telah kita lakukan selama di dunia. Tujuannya adalah jangan sampai perselisihan ini membawa keji-mengkeji, hina-menghina. 

Dosen Pengampu: Dr. Hamidullah Mahmud M.A.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun