Terimakasih pada Penemu "Metode Baca Eja" (Hafalan Huruf) dan "Metode Baca Flash Card" (Hafalan Suku Kata), juga kepada semua guru pengajar yang telah mendidik kami dan anak-anak kami hingga bisa membaca sampai sekarang, jasa anda tidak akan kami lupakan sepanjang masa, semoga amal ibadah anda mendapat balasan dari Allah SWT. Aamiin!
Metode Eja (menghafal huruf) buat kedua anak kami "Husen dan Zakky".
Meskipun kedua anak kami harus menghafal huruf s.d. 6 bulan lamanya, terus belajar mengeja dan lancar membaca setelah 1-2 tahun dari TK sampai SD. Tapi mau bagaimana lagi karena memang "Metode Baca Eja" itulah yang ada.
Dalam prose belajar menghafal huruf dan mengeja, tidak jarang kami membentak anak kami, dia juga bilang kerap dibentak gurunya karena seringnya salah (tidak bisa-bisa). Bahkan sekali waktu kami berucap "Goblok" (maaf), karena sangking jengkelnya, diajari membaca koq tidak bisa-bisa.., "uuhh....!". Rupanya ini adalah balas dendam yang kami lakukan, karena dulu dalam proses belajar membaca, kami juga digitukan oleh guru dan orang tua kami.
Pada kesempatan ini, kami minta maaf kepada anak-anak kami yang dulu sering kami bentak. Terus siapakah yang salah? Anak yang tidak hafal-hafal huruf, gurunya yang kurang sabar, atau metodenya yang sudah usang? Hehe..., teruskan membaca ya? :)
Metode Baca Flash Card (menghafal Suku Kata) buat keponakan kami "Abi".
Abi lebih beruntung, karena tidak harus melalui proses yang sangat lama seperti “Metode Eja” yang dialami kedua anak kami. Pada akhir tahun 2011, kami dikenalkan dengan sebuah "Metode Baca" yang menurut kami sangat spektakuler, apalagi penemunya sudah cukup terkenal di dunia anak-anak. Kami mengenal dua metode yaitu: "Metode Suku Kata" urut bunyi (aiueo, babibubebo, dst.) dan "Metode Suku Kata" urut abjad (abaca... , ibici.., ebece.., dst.).
Metode tersebut ada yang berbentuk buku bacaan, dan ada yang berbentuk kartu bergambar warna-warni, ada pula yang mengkombinasikannya dengan permainan game seru. Lalu kami menjatuhkan pilihan pada “Metode Suku Kata” dalam bentuk kartu (Flashcard) yang ada permainan gamenya, sehingga lebih disukai anak-anak.
Dan cukup luar biasa, tanpa harus lebih dulu menghafal huruf, Abi bisa hafal suku kata akhiran “a, i, u, e dan o” sebanyak 110 suku kata (110 kartu/110 gambar) dalam 3 bulan. Dibanding jika pakai “Metode Eja” (Hafalan huruf), “Metode Suku Kata” jauh lebih cepat mengajari anak bisa membaca.
Setelah lulus menghafal 110 suku kata, Abi kami belikan Metode Baca dalam bentuk buku, sehingga dia lebih mudah membaca rangkaian suku kata di buku tersebut dengan cepat, dari pada anak-anak lain yang semula dari hafalan huruf. Sampai dengan bisa membaca lancar Metode Baca dalam bentuk buku tadi, butuh waktu sekitar 3-4 bulan, jadi dari mulai belajar menghafal suku kata sampai bisa membaca, butuh waktu cuma 6-7 bulan. Meskipun membaca kata-kata tak bermakna, tapi masih lumayan bisa baca dari pada 1 tahun baru hafal huruf.
Temuan yang sangat mencengangkan …!
Setelah sukses mengajarkan “Metode Suku Kata” (Flash Card), dan bahkan sukses menjual metode tersebut ribuan seri, akhirnya kami berpikir, “Bisa tidak ya bikin ‘Metode Satu Jam Bisa Baca?' ”. Akhirnya sebuah keajaiban terjadi. Mulai bulan September 2012, kami membeli dan mempelajari sekitar “lima belas” metode baca yang sudah beredar, soalnya takut jika temuan kami ini menjiplak karya orang lain gitu...