Mohon tunggu...
Metik Marsiya
Metik Marsiya Mohon Tunggu... Konsultan - Menembus Batas Ruang dan Waktu

Praktisi Manajemen, Keuangan, Strategi, Alternatif dan Spiritual. Kutuliskan untuk anak-anakku, sebagai bahan pembelajaran kehidupan. ... Tidak ada yang lebih indah, saat menemani kalian bertumbuh dengan kedewasaan pemahaman kehidupan.... ................ tulisan yang selalu teriring doa untuk kalian berdua....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Klenik Adalah Realilitas, Berdampingan dengan Dunia Nyata

15 November 2013   15:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:08 3376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semua sel itu hidup, berkembang biak dengan membelah diri. Sel tulang juga hidup karena selalu tumbuh dan berkembang biak, dari kecil menjadi besar, dari anak-anak menjadi dewasa. Kehidupan kecil selalu menjadi pendukung bagi kehidupan yang lebih besar demikian seterusnya, membentuknya menjadi satu mahluk, yaitu manusia.

Demikian juga dengan alam semesta. Alam semesta yang dapat dilihat dengan mata adalah alam semesta yang dapat dilihat melalui raga, alam lahir. Sedangkan alam semesta yang tidak bisa dilihat dengan mata adalah alam semesta yang dapat dilihat melalui mata hati, melalui bathin, melalui proses spiritual. Dunia bathin, dunia yang berdampingan secara langsung dengan manusia dihuni oleh berbagai macam dimensi kehidupan. Dimensi Jin, dimensi arwah, dimensi siluman, dimensi bekasakan. Alam mereka juga berbeda-beda, dunianya sendiri-sendiri. Mereka hidup dalam kelompoknya. Seperti ikan hidup dengan sesama ikan di kolam. Seperti semut hidup bersama semut di dalam habitatnya. Belum tentu tiap bagian bisa melihat bagian yang lainnya.

Pembelajaran bathin yang dilakukan manusia untuk memahami semua itu adalah mendalami  ilmu bathin tertinggi, yaitu menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dalam proses kehidupan menjalani yang wajib dan yang sunnah dengan iklas, pasrah kepadaNya. Bagi para manusia yang mampu mengurangi dan mematikan keinginan nafsu badaniah dan lahiriah  maka dunia bathin ini menjadi sesuatu yang bisa dilihat dengan jelas. Mempelajarinya sama halnya mempelajari keilmuan di dunia nyata. Mereka hidup, berbahasa (bahasa universal), berkomunikasi. Berdampingan langsung dengan kita.

Masak mau bilang dunia ghaib tidak ada, wong jelas dan nyata. Masak mau dibilang bukan jin, wong yang terlihat memang jin dan siluman. Seandainya semua manusia bisa memahami dunia ghaib secara jelas maka, betapa mengerikannya bahwa di dalam darah manusia adalah tempat tinggal para mahluk ghaib yang paling nikmat selain batu akik dan tosan aji. Masyarakat Bali memberikan tempat buat para mahluk ghaib yang hidup di sekitar mereka dengan adanya patung dan pure. Diakui dengan adanya keseimbangan dalam hidup berdampingan yang saling menghargai dapat dilihat, masyarakat Bali lebih nyaman, bahkan karena alam yang terjaga justru menarik para wisatawan yang memberikan kehidupan kepada masyarakat Bali. Maka benarlah kata filosofi, jagalah alam, maka alam akan menjagamu. Hidupkanlah alam, maka alam akan menghidupimu. Filosofi Bung Karno dengan dedication of lifenya, mengabdi kepada kehidupan. Demikian juga Sri Sultan HB IX, hidup dan menghidupkan.

Tanpa disadari, agama adalah salah satu bagian dunia yang tidak terlihat ini. Ajaran agama mengajari kebenaran universal yang berlaku di semua dimensi. Aturan dan tatanan yang diakui kebenarannya di semua lapisan dimensi nyata dan ghaib. Proses transformasi kehidupan melewati dua dunia saling bergantian, lahir dan mati. Lahir di dunia nyata dan mati masuk ke dunia ghaib. Doa yang dipanjatkan adalah harapan dan kerja manusia di dunia ghaib. Dogma agama dan keyakinan yang dimanifestasikan dalam doa dan ibadah adalah benang merah antara dunia bathin dan dunia nyata, untuk menjalankan proses kehidupan agar sesuai dengan yang diharapkan.

Di dalam alam semesta ini terjadi banyak transformasi kehidupan. Semua mahluk hidup dan mati  mengalami siklus,  daur alam dan kehidupan.  Siklus tidak hanya terjadi pada air, udara (melalui fotosintesis),  dan tanah .  Begitu juga tumbuhan, binatang, dan manusia.  Siklus ini melalui berbagai fase, fase yang tertangkap oleh indra dan yang tidak tertangkap oleh indra manusia.

Contoh: Ikan mati, selesai fase kehidupan di dunia, berikutnya jasadnya melapuk menjadi tanah (daur tanah), kemanakah rohnya? Roh ikan akan hidup di dalam dimensi yang tidak terlihat oleh manusia. Dan akan kembali ke dunia lagi apabila ada suatu keadaan yang akan memungkinkan untuk lahir atau muncul di habitat yang sesuai. Bisa saja roh ikan akan bertransformasi di dimensi lain, di luar kehidupan bumi. Karena perjalanan antar dimensi sangat memungkinkan bagi mahluk berwujud roh. Roh adalah mahluk yang tidak mengenal batas ruang dan waktu.

Gambaran di atas bisa menjawab mungkinkah ilmuwan menemukan mahluk hidup di luar angkasa? Ataukah manusia akan hidup di luar angkasa? Maka saya akan menjawab bahwa setiap mahluk hidup mempunyai habitat sendiri-sendiri, dan jangan keluar dari habitatnya karena mereka akan mati. kecuali ikan di bawa ke tempat lain dengan airnya. Tanaman dipindahkan dengan tanahnya, demikian seterusnya.

Kehidupan mempunyai  lapisan-lapisan  dimensi dengan segala variasinya, dan manusia menempati dimensi bumi. Maka di planet-planet yang lain juga ada kehidupan, karena disana ada dimensi. Tetapi yang harus diterima adalah bahwa kehidupan di tempat lain tidak bisa dilihat oleh indra. Maka jangan pernah bermimpi untuk menemukan kehidupan yang tertangkap oleh mata di planet yang lain. Jika kita melihat pohon beringin yang sudah sangat tua dan besar  dengan mata telanjang, adakah kehidupan di sana? Jawabannya iya, jika itu serangga dan sejenisnya. Tetapi bagi mata bathin yang hidup bisa saja jawabannya menjadi seperti ini. Di pohon beringin itu ada seorang peri, ada gendruwo, ada siluman. Sangat memungkinkan, dan itu adalah hal nyata di kehidupan ini. Tidak nyata buat ilmuwan karena mereka tidak melihat. Hidupkanlah bathinmu dan kamu akan mengerti akan apa yang ada di sana.

Manusia terdiri dari badan wadag (raga), pikiran, dan perasaan. Setiap bagian harus diolah secara seimbang. Sesuai dengan porsinya agar tidak njomplang. Badan wadag diberi makanan dengan  olah kanuragan hingga badan tetap sehat dan bisa menjalani hidup dengan baik. Pikiran berada di akal manusia dan diolah dengan belajar secara nyata di sekolah-sekolah. Membaca dan menulis, berhitung adalah bagian dari pengolahan pikiran. Indikasi keberhasilannya adalah kecerdasan intelektual. Dan saat ini, termasuk akademisi banyak  mengolah dengan baik pada dua bagian ini.

Yang terakhir adalah perasaan, kalbu atau hati. Ada yang bilang tempatnya di jantung, tetapi ada juga yang bilang tempatnya di hati. Tetapi sebenarnya keduanya sama saja, yaitu  untuk olah roso, olah hati. Olah roso dilakukan dengan mematikan raga menghidupkan bathin. Atau mencari cahaya, hati nurani, mata hati, apapun namanya. Pengolahan hati berbanding terbalik dengan pengolahan raga. Kenikmatan raga adalah memenuhi keinginan diri, dan kenikmatan hidup. Sedangkan kenikmatan raga mematikan mata hati, mematikan mata bathin. Jika manusia hanya mengolah pikiran saja tanpa mengolah bathin ibarat seperti monyet dipakaikan baju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun