Mohon tunggu...
Metik Marsiya
Metik Marsiya Mohon Tunggu... Konsultan - Menembus Batas Ruang dan Waktu

Praktisi Manajemen, Keuangan, Strategi, Alternatif dan Spiritual. Kutuliskan untuk anak-anakku, sebagai bahan pembelajaran kehidupan. ... Tidak ada yang lebih indah, saat menemani kalian bertumbuh dengan kedewasaan pemahaman kehidupan.... ................ tulisan yang selalu teriring doa untuk kalian berdua....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyakit Maag, Sudut Pandang Alternatif Sederhana

17 November 2012   19:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:09 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit maag adalah penyakit yang menyerang lambung. Biasanya kelanjtan dari penyakit ini adalah penyakit radang usus. Radang usus sering menimbulkan kejang atau kholik dengan rasa sakit luar biasa.
Di dunia medis penderita akan diberi obat untuk menetralkan asam lambung dengan dosis sesuai dengan tingkatan penyakitnya. Biasa, sedang, dan akut. Dengan tambahan pesan jangan dipakai terus menerus karena akan menimbulkan gangguan.

Sedang bagi saya pribadi sebagai penderita lambung yang sensitif, belum super, karena ada yang lebih sensitif dari saya, sudut pandang penyakit maag menjadi sangat berbeda dengan apa yang ada sekarang ini.

Sudut pandang ini bermula dari tubuh mempunyai sistem sel dan kemampuanantibodi akan mampu mengembalikan dan memperbaiki sel-sel organ tubuh rusak. Dari pelajaran biologi dapat diketahui bahwa tubuh senantiasa melakukan pembelahan sel dari sel-sel yang sehat.

Penyakit maag yang saya derita disebabkan karena dua kondisi, karena peradangan atau luka pada dinding lambung dan karena tingginya asam pada lambung. Tingginya asam lambung ini bisa disebabkan berbagai macam sebab, karena jenis makanan yang diasup (kopi, buah mangga mentah, belimbing) ataupun karena tingkat stress tinggi.

Penyembuhan penyakit maag saya lakukan untuk menetralkan asam lambung atau menyembuhkan luka pada dinding lambung.

Selanjutnya saya akan menganalogikan dengan hal berikut ini. Jika bagian luar  tubuh kita mengalami luka maka luka ini tidak boleh terkena air dan sebaiknya tidak digunakan dulu sampai menunggu lukanya sembuh. Karena kena air akan membuat mbenyinyih, basah. Sedangkan menggunakan bagian yang luka hanya akan membuat luka itu semakin lebar dan bukannya sembuh malah semakin parah.

Demikian juga dengan penyakit maag. Fungsi lambung sebagai bagian dari sistem pencernaan akan terus bekerja apabila harus ada yang dicerna, atau apabila ada asupan makanan yang masuk ke dalam lambung. Ketika lambung luka dan dipaksa untuk bekerja maka akan menambah luka. Maka anjuran untuk selalu mengisi makanan jangan sampai kosong merupakan hal yang berbalikan dengan asumsi saya bahwa bagian lambung juga membutuhkan istirahat.

Saya semakin yakin dengan analogi ini dengan mengaitkan dengan adanya anggapan bahwa puasa bisa menyembuhkan penyakit maag ditambah dengan keyakinan tentang ajaran makanlah di saat lapar.

Manusia sebagai mahluk hidup mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan alam dengan menyesuaikan kebiasan-kebiasaannya . Misalnya, seorang tukang becak akan mempunyai kekuatan otot di kaki dan paha yang berbeda dengan seorang model. Seorang tukang batu akan mempunyai strutur kulit telapak tangan yang berbeda dengan seorang penulis.

Demikian halnya juga dengan kondisi lambung. Lambung mempunyai kemampuan menyimpan makanan sampai dengan 6 jam, maka alangkah lebih baiknya jika durasi pengisian makanan lebih lama dari itu. Dan membiarkan dinding lambung untuk menyesuaikan dirinya untuk membentuk dinding lambung yang lebih tebal dan memberi kesempatan untuk beristirahat. Kaki apabila dipakai berjalan terus juga perlu untuk berhenti untuk beristirahat, capek.

Jika seseorang saudah pernah menderita atau sedang menderita penyakit ini maka pengobatan dikebalikan kepada sang juru obat penyakit dalam yang sejati yaitu kunyit.  Linknya ada di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun