Perjuangan kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 masih terus berlanjut. Hingga hari kesebelas ini, Indonesia baru menghasilkan satu medali perunggu melalui perjuangan Georgia Mariska Tunjung dari nomor tunggal putri bulutangkis.
Saat ini Indonesia berasa di peringkat 61 sama dengan Malaysia yang juga baru menghasilkan satu medali perunggu dari cabang bulutangkis ganda putra. Sejauh ini, untuk Kontingen Asia Tenggara Filipina memimpin dengan perolehan dua medali emas yang mereka raih dari cabang senam, Filipina berada di peringkat 21.
Hari ini, Indonesia punya peluang yang cukup besar untuk menambah koleksi medali melalui cabang panjat tebing. Dua atlet putri Indonesia akan tampil di nomor Women's Speed yang hari memulai pertandingannya.
Rajiah Salsabila dan Desak Made Rita Kusuma Dewi akan tampil hari ini di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Prancis. Kedua climber andalan merah putih ini sama-sama tergabung di lane A untuk menentukan posisi heat mereka pada babak eliminasi yang akan berlangsung setelahnya.
Desak Made Rita Kusuma akan bertanding lebih dahulu menghadapi wakil Cina Yafei Zhou. Sementara Raijah Salsabila akan bertanding melawan climber asal Spanyol Leslie Adriana Romero Perez setelahnya.
Sementara itu di sektor putra Indonesia juga menurunkan dua pemanjat, Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono yang akan bertanding besok. Keempat pemanjat tebing Indonesia ini merupakan debutan di Olimpiade, mengingat nomor pertandingan speed panjat tebing adalah pertama kalinya diadakan dalam Olimpiade Paris 2025 ini.
Meski ini adalah nomor baru di Olimpiade, namun Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) memasang target meraih dua medali, satu emas dan satu perak. Target ini bukanlah target yang muluk-muluk, mengingat prestasi pemanjat tebing Indonesia cukup membanggakan.
Seperti diketahui Desak Made Rita Kusuma Dewi adalah Juara Dunia 2023 di nomor speed womens setelah menang di IFSC World Championships 2023 yang diadakan di Bern, Swiss.
Rival terkuat dari Desak Made adalah pemanjat tebing asal Polandia Aleksandra Mirsolaw yang saat ini sebagai pemegang rekor dunia kecepatan putri dengan catatan waktu 6,24 detik. Selain itu juga ada speed climber China Zhou Yafei.
Dalam heat penyisihan malam tadi, Aleksandra Mirsolaw mencatatkan rekor terbaik dengan catatan 6,06 detik. Dalam babak penyisihan ini, Mirsolaw dua kali memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri, pertama saat menjajal jalur A ia mencatat waktu 6,21 detik, kemudian memperbaikinya menjadi 6,06 detik saat memanjat di jalur B.
Sementara itu, Desak Made Rita Kusuma Dewi berada di peringkat ke-6 dengan catatan waktu terbaik 6,45 detik yang dicatatkannya saat menjajal jalur B, sebelum itu ia mencatat waktu 6,52 detik di jalur A. Di penyisihan Desak akan bertanding melawan climber Amerika SerikatSerikat, Â Piper Kelly yang menduduki posisi ke-9.
Sementara itu untuk sektor putra, spiderman andalan Indonesia, Veddriq Leonardo juga adalah mantan juara dunia dan mantan pemegang rekor dunia yang dicatatkannya di Piala Dunia IFSC 2023 Seoul dengan catatan waktu 4,90 detik yang saat itu menjadikannya orang pertama di dunia yang memanjat menembus waktu di bawah lima detik.
Pada gelaran Olympic Qualifier Series Shangai Mei 2024. Veddriq keluar sebagai juara setelah mengalahkan atlet speed asal tuan rumah Cina Wu Peng dengan catatan waktu yang fantastis 4,83 detik, mengalahkan Wu Peng yang tertinggal 0,5 detik.
Selain Wu Peng, saingan Veddriq adalah climber Amerika Serikat Samuel Watson juara dunia yang memecahkan rekor Veddriq pada gelaran Piala Dunia IFSC Wujiang 2024, dengan catatan waktu 4,79 detik.
Persaingan perebutan medali di nomor speed ini memang ketat. Namun, dengan melihat dari persiapan serta optimisme tim, sepertinya target dua medali, satu emas dan satu perak akan dapat terpenuhi.
Meski belum bisa menggeser Filipina yang telah mengantongi dua emas, tetapi setidaknya Indonesia bisa mempertahankan tradisi medali emas sejak Olimpiade 1992 ( kecuali Olimpiade 2012, yang hanya merebut dua perak dan satu perunggu yang kesemuanya dari angkat besi).
Secara teknis semua pemanjat Indonesia punya modal yang cukup untuk bersaing dalam perebutan tempat terbaik. Fokus atlet kita hanya pada mental yang merupakan aspek penting dalam panjat tebing.
Tim psikolog yang mendampingi atlet-atlet tentu telah bekerja maksimal untuk membantu para atlet mengatasi ketegangan dan tekanan mental yang tentu saja cukup besar dalam event seakbar Olimpiade ini.
Ayo, Desak, Raijah, Veddriq dan Rahmad Adi berikan yang terbaik bagi Indonesia, kalian bisa......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H