Sikap bersahaja seolah setangkai obor di kegelapan malam
disana bersamanya para pemburu berdiri memasang jerat mereka
lalu memikat hewan buruan masuk
ke dalam perangkap
di sini kita hanya bisa memasang telinga dan terlena hingga diterbangkan janji
sementara roket-roket yang seharusnya terbang justru menjadi gerobak yang terseok di kubangan
Sudah lama para penggembala yang mereka sebut pandir dan pecundang itu mengingatkan
hati-hatilah dengan jalan aspal, rel kereta dan kota baru
semua yang ada di atas dan di dalamnya itu ada majikannya
hati-hatilah dengan wajah lugu yang tak berhasrat pada kekuasaan
semua lini yang ada di sekitarnya sudah dalam kendalinya
Sekarang baru kau tahu, bahkan bayangan pun takbisa lagi bersantai
harus waspada bahkan pada batu paling kecil yang ada di tepian pantai milik dinasti
sekarang topeng-topeng itu sudah terlepas, seringai di wajah lugu sudah terbuka
negeri ini adalah negeri kita, kebobrokan ini bukan kebobrokan kita
sudah saatnya kita meminta maaf pada negeri ini yang rindu pada semangat bhinneka tunggal ika yang tercampakkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H