Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Topeng Itu Sudah Terbuka

21 Oktober 2023   21:05 Diperbarui: 21 Oktober 2023   21:15 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: ilustrasi politik dinasty by tribunnews.com) 

Sikap bersahaja seolah setangkai obor di kegelapan malam
disana bersamanya para pemburu berdiri memasang jerat mereka
lalu memikat hewan buruan masuk
ke dalam perangkap
di sini kita hanya bisa memasang telinga dan terlena hingga diterbangkan janji
sementara roket-roket yang seharusnya terbang justru menjadi gerobak yang terseok di kubangan

Sudah lama para penggembala yang mereka sebut pandir dan pecundang itu mengingatkan
hati-hatilah dengan jalan aspal, rel kereta dan kota baru
semua yang ada di atas dan di dalamnya itu ada majikannya
hati-hatilah dengan wajah lugu yang tak berhasrat pada kekuasaan
semua lini yang ada di sekitarnya sudah dalam kendalinya

Sekarang baru kau tahu, bahkan bayangan pun takbisa lagi bersantai
harus waspada bahkan pada batu paling kecil yang ada di tepian pantai milik dinasti
sekarang topeng-topeng itu sudah terlepas, seringai di wajah lugu sudah terbuka
negeri ini adalah negeri kita, kebobrokan ini bukan kebobrokan kita
sudah saatnya kita meminta maaf pada negeri ini yang rindu pada semangat bhinneka tunggal ika yang tercampakkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun