Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuan! Puan!, Hanya Kepadamu Aku Bisa Curhat

15 Oktober 2023   16:16 Diperbarui: 15 Oktober 2023   16:29 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: issuu.com

Musim pemilu sebentar lagi berulang
akal sehat dengan sedih bersiap dikesampingkan,
di tengah gelombang pembohongan yang menari-nari
akankah hati nurani dicemooh oleh selembar kertas biru atau merah?

Haruskah kita berdiam menunggu perbudakan yang kita ciptakan sendiri?
dan membiarkan segala kesenangan lenyap
bersama suara-suara yang keluar dari kerongkongan
tapi tersekat di ujung pena para pelacur yang belum kembali modal

Haruskah harapan, terus kita biarkan redup?
dan menukarnya dengan sorak sorai kampanye yang dibungkus lembar rupiah
lalu biarkan rakyat tidur dan bermimpi
selamanya!
lalu biarkan harapan terbakar dan hangus di labirin suram demokrasi yang diamputasi

Jangan! jangan biarkan kita jadi orang celaka yang terkurung di negeri merdeka
dan terjerumus dalam keputusasaan yang menyesakkan
berjalan dengan kaki timpang dan mata buta di negeri yang gemah ripah loh jinawi
tuan!, puan!, hanya kepadamu aku bisa curhat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun