Ramadan sudah memasuki sepuluh hari terakhir, di mesjid jamaah sudah semakin pendek, artinya shaf yang tadinya panjang sampai ke belakang, sekarang sudah makin dekat dengan imam. Yang biasanya ramai dengan suara bocah yang sibuk bermain, sekarang suara bocahnya hilang yang ramai suara bapak-bapak lagi batuk-batuk.
Sehabis tarawih, Pak RT dan kelompoknya duduk berdiskusi tentang rencana i'tikaf. Tapi satu orang dari 8 orang kelompok Pak RT sudah dua hari ini tidak ikut tarawih.
"Pak Jojon kemana yah, kok sudah dua hari tidak muncul, apa dia shalatnya di matahari? Tanya Pak RT.
Pak Jojon udah dua hari sakit, badannya menggigil, kata dokter kalau mau sembuh Pak Jojon harus kasih keluar keringat yang banyak agar duhu badannya stabil" jawab Pak Sabri yang kebetulan tetanggaan sama Pak Jojon.
"Tapi, yang jadi masalah Pak Jojon itu susah sekali berkeringat" lanjut Pak Sabri lagi.
"Oh begitu, gampang kok kalau mau membuat Pak Jojon keringatan, gini caranya" kata Pak RT sambil memberitahukan strategi bagaimana membuat Pak Jojon keringatan.
Esoknya sebagaimana strategi Pak RT, menjelang buka puasa Pak Sabri sudah muncul di rumah Pak Jojon. Pak Jojon ini orangnya baik tapi terkenal peliiit bin peliiit.
"Assalamualaikum, maaf nih Pak Jojon baru sempat jenguk." kata Pak Sabri saat dipersilahkan masuk
"Tadinya mau buka puasa di mesjid tapi karena Pak Jojon sakit, mungkin biar cepat sembuh Pak Jojon butuh teman buka puasa makanya saya singgah buat nemanin Pak Jojon buka puasa" kata Pak Sabri sambil senyam-senyum.
"Pak Sabri sendiri kan? Teman yang lain buka puasanya di mesjid kan? Pak Jojon mulai terlihat gelisah.
"Assalamualaikum...." Di luar terdengar seperti suara Pak Abu, teman kelompok Pak Jojon.
"Waalaikumussalam, masuk Pak Abu" jawab Pak Jojon dan mengambil buku di atas meja sambil mulai mengipas-ngipas tubuhnya.
Belum lagi Pak Jojon bisa berpikir tenang.
"Assalamualaikum...." Suara Pak Nawas yang terkenal kuat makannya terdengar di depan pintu.
"Waalaikumussalam..." Jawab Pak Jojon dan tubuhnya sudah banjir keringat.
"Assa..." Belum lagi ucapan salam Pak RT selesai, sudah ditimpali oleh Pak Jojon.
"Nggak usah masuk Pak RT. Saya sudah sembuh, kita buka puasanya seperti biasa di mesjid saja" kata Pak Jojon sambil minta izin ganti bajunya yang basah kuyup oleh keringat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H