Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada si Tukang Ojek

11 Januari 2022   23:53 Diperbarui: 12 Januari 2022   00:00 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bulan Januari ini
Dia masih berharap kemarau
Di hari yang hampir selalu basah
Waktu seperti singgah dan enggan pergi

Sebelum fajar datang bersama hujan
Di langit subuh tertumpah rintihan hati
Tentang penumpang yang makin berkurang
Tentang langganan yang beralih tumpangan

Rezeki kali ini seperti kupu-kupu yang kehilangan tempat hinggap
Melewatkan hari-hari lusuh tanpa senyuman
Sayap-sayap indahnya hanya terkepak tanpa tarian

Rezeki kali ini seperti butiran embun
Yang menangis disapu hujan
Berlalu dan berakhir di kubangan lumpur
Rezeki kali ini juga telah menjadi pesolek tua
Memilah-milih dengan mata membelalak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun