Ketika negeri memanggilmu, bersegeralah memenuhi panggilannya
Meskipun jalan yang harus kautempuh penuh rintang dan halangan
Ketika sayup suaranya merengkuhmu, ikhlaskan baktimu padanya
Meskipun ribuan belati ada di balik sayup suara itu, yang mungkin akan melukaimu
Dan jika negeri meminta padamu, berikanlah
Meskipun pintanya akan membuyarkan seluruh mimpi-mimpimu bagaikan ombak menyapu buih.
Jangan biarkan rasa gentar bersarang di jiwamu, agar kau tak hanya menjadikan negeri ini tempat mencari senang.
Karena jika itu kausimpan di jiwamu, akan lebih baik bagimu untuk segera berlalu menutupi kepengecutan yang telanjang di wajahmu
Carilah dunia tanpa siang dan malam, tempat engkau bisa tertawa tapi bukan dari mulutmu, tempat engkau tak akan menangis meski airmata penuh di kelopak matamu.
Negeri tidak akan memberi apapun kecuali kebanggaan bagi putra-putrinya yang bersatu, dan negeri ini tidak pernah meminta apapun selain dari cinta putra-putrinya.
Negeri yang memiliki dan dimiliki anak-anaknya, rela melebur diri dan menjadi angin yang sepoi menghembus, melantunkan nyanyian pengantar tidur saat anak-anaknya lelah
Wahai pemuda-pemudi negeri...
Berkeringatlah dengan sukacita bagi negerimu
Berdarahlah dengan ikhlas bagi negerimu
Bahkan bersabung-nyawalah dengan bangga bagi negerimu
Bersatulah dalam ikatan satu Nusa, satu Bangsa dan satu Bahasa kita...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H