Aku masih mengingat lambaian tangan terakhirmu di ujung dermaga yang basah oleh hujan yang tak kau pedulikan
Seperti layangan yang kehilangan angin, lambaianmu telah hadirkan mimpi sebelum aku sempat tertidur
Suara angin seperti suara kertas-kertas yang tersobek, suara antara elegi rindu dan remah-remah kata yang telah basi
Aku telah kehabisan kata-kata, walau hanya untuk sekedar mengucap "oh", perpisahan ini telah merampas semua nyali
Aku seperti harimau dengan mulut terluka parah, disobek oleh seorang bocah yang mencari ibunya di kegelapan malam
Malam ini seperti kerumunan senja yang kehilangan nafsu, yang datang ingin menjemput rembulan
Kisah antara kita seperti sebuah Opera tentang kesendirian, yang telah berakhir sebelum penonton pertama datang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H