Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Opera yang Telah Berakhir Sebelum Penonton Pertama Datang

8 April 2021   22:25 Diperbarui: 8 April 2021   22:38 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku masih mengingat lambaian tangan terakhirmu di ujung dermaga yang basah oleh hujan yang tak kau pedulikan

Seperti layangan yang kehilangan angin, lambaianmu telah hadirkan mimpi sebelum aku sempat tertidur

Suara angin seperti suara kertas-kertas yang tersobek, suara antara elegi rindu dan remah-remah kata yang telah basi

Aku telah kehabisan kata-kata, walau hanya untuk sekedar mengucap "oh", perpisahan ini telah merampas semua nyali

Aku seperti harimau dengan mulut terluka parah, disobek oleh seorang bocah yang mencari ibunya di kegelapan malam

Malam ini seperti kerumunan senja yang kehilangan nafsu, yang datang ingin menjemput rembulan

Kisah antara kita seperti sebuah Opera tentang kesendirian, yang telah berakhir sebelum penonton pertama datang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun