Kalau buka baru ini, karena memang pilihan pertama maka harganya akan sedikit lebih mahal, sisa dari yang tidak terjual saat buka baru itu, akan di sortir lagi yang masih sangat layak akan dijual dengan harga yang jauh lebih murah, dan barang yang apkir atau kualitas jelek biasanya juga sekitar 20% dari isi bal akan dijual borongan dengan harga sangat miring yang biasanya dibeli oleh pedagang lain untuk dijual di kampung-kampung sebagai pakaian untuk digunakan di sawah atau kebun.
Saat buka baru, biasanya juga ada pembeli yang merupakan pedagang RB "pilihan", yaitu mereka ikut juga mencari pakaian yang berkualitas terbaik yang layak jual, yang nantinya akan mereka jual kembali sebagai RB pilihan dengan harga yang berlipat-lipat dari harga awalnya. Kalau buka baru untuk barang pilihan harganya berkisar 50-100 ribu untuk baju, kalau celana ada yang sampai 200 ribu begitu juga sepatu dan tas. Kalau membeli setelah buka baru biasanya harga akan turun hingga tinggal setengahnya, dan yang apkiran dijual 1000 rupiah per lembar paling mahal sepuluh ribu 3 lembar.
Itulah sedikit gambaran seputar bisnis pakaian bekas di kota Kendari, kalau dulu ramainya di pasar atau di rumah penjualnya, sekarang sudah merambah ke penjualan online, tapi apapun bentuk penjualannya, berburu RB atau cakar atau pakaian bekas ini punya seni dan kenikmatan tersendiri, selain harus teliti melihat kelaikan barang, tentu tidak lepas juga dengan model dan trend serta tak lupa adalah merek, meski banyakan merek KW tapi tetap ada juga merek yang orisinil.
Dan saya hari itu yang pergi buka baru, dengan uang 200 ribu bisa membawa pulang 2 lembar baju wanita, 2 lembar t-shirt dan 1 celana pendek keren buat anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI