Pada hari Kamis (20/10/2020) Jembatan Teluk Kendari diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), jembatan yang membentang di atas teluk Kendari ini menjadi kebanggaan masyarakat kota Kendari Sulawesi Tenggara, betapa tidak, jembatan yang dibangun sejak tahun 2016 itu akhirnya selesai juga dan diresmikan oleh Bapak Presiden. Jembatan yang menghabiskan anggaran yang sangat besar untuk ukuran kota Kendari yakni Rp. 804 Miliar.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Jembatan Teluk Kendari saya resmikan hari ini," kata Jokowi.
Setelah itu, Jokowi menekan tombol sekaligus penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian dari jembatan tersebut.
Jokowi optimitis, lamanya waktu pengerjaan dan besaran anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut akan sebanding dengan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat .(dikutip dari kompas.com)
Jalan panjang mewarnai hadirnya jembatan teluk Kendari ini, beberapa gubernur Sulawesi Tenggara yang pernah menjabat telah mencita-citakan untuk membangun jembatan di atas teluk Kendari ini, sebutlah gubernur Edy Sabara, kemudian Laode Kaimoeddin dan Ali Mazi juga memimpikan hal yang sama, namun semuanya hanya tersimpan dalam bentuk keinginan, upaya merealisasikannya terbentur faktor teknis dan tentu saja faktor finansial.
Barulah dimasa pemerintahan Gubernur Sulawesi Tenggara yang dijabat oleh Nur Alam ada angin segar untuk dapat mewujudkan mimpi kota Kendari memiliki sebuah jembatan yang membentang di atas teluk Kendari.Â
Upaya maksimal dilakukan oleh gubernur Nur Alam, dengan memperjuangkan bantuan pinjaman dari negara China yang saat itu bersedia memberikan pinjaman, namun upaya ini kandas mengingat begitu banyak persyaratan yang dipersyaratkan oleh negara pemberi pinjaman yang tidak mungkin bisa dipenuhi oleh daerah.Â
Tidak patah arang, upaya lobi kemudian dilanjutkan ke pemerintah pusat, melalui Bappenas, setelah melalui banyak perjuangan, tahun 2015 pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi memberikan lampu hijau untuk pembangunan jembatan ini melalui anggaran APBN di kementerian PUPR.
Setahun persiapan lahan, tahun 2016 ground breaking dimulai, rencana pengerjaan selesai di tahun 2018, namun karena kendala teknis setelah beberapa kali addendum, barulah di 2020 ini pembangunannya tuntas 100%.
Pada awal pelaksanaan pembangunan jembatan ini diwarnai pro kontra yang keras, hal ini dikarenakan salah satu sisi jembatan yang terletak di bagian kota lama harus dibebaskan, sementara di bagian tersebut merupakan pusat kota tua atau kota lama Kendari yang mempunyai nilai historis terkait keberadaan kota Kendari. Namun pemerintah tak bergeming melalui pendekatan maksimal akhirnya pembebasan lahan bisa dilakukan, meski masih ada tersisa beberapa lahan yang belum diganti rugi karena masih berproses hukum.
Berbeda dengan awal pembangunan, saat peresmian justru masyarakat menyambut gembira dan antusias, bahkan muncul kelucuan yang kekanak-kanakan, dengan adanya perdebatan sengit di media sosial lokal terkait siapa yang berjasa dalam mewujudkan hadirnya jembatan teluk Kendari ini.
Hal ini dipicu oleh statement dari salah seorang pejabat pemerintah provinsi yang dimuat di media lokal, yang sepertinya membuat adanya klaim mengklaim gubernur siapa yang berjasa mewujudkan terbangunnya jembatan teluk Kendari ini. Jembatan yang sebelumnya saat awal perencanaan diberi nama Jembatan Bahteramas Teluk Kendari sesuai dengan slogan visi misi gubernur saat itu Nur Alam.