Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja yang Terburu-buru

18 Oktober 2020   22:07 Diperbarui: 18 Oktober 2020   22:13 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala itu senja di penghujung musim kemarau, lebih jingga dari senja di samudera yang jadi saksi perpisahan kami berdua

Segala cerita dan kisah seketika saja terkatup diam diantara deburan hati dalam buaian kesangsian

Menyisakan cemburu pada senja yang terburu-buru tenggelam di pelukan malam yang berkabut

Sungguh aku ingin menangkap senja dan menggantungnya lebih lama, agar perpisahan itu tak dibatasi gelap

Namun aku hanya serpihan debu yang terbawa angin dan menghamba pada kuasa Sang pemilik waktu.

Kepedihan ini harus segera berakhir, panggilan syahdu dari rumah-rumah Sang penguasa semesta telah berkumandang untuk ditemui

Di sanalah segala cerita, segala ingin mendapat tempat untuk tercurah dalam hamparan sajadah putih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun