Ditulis 29-Agustus-2019
Don't cry for me Papua
But I'm cry for you Papua
Yang aku tahu saudaraku Orang Papua adalah saudara yang paling tulus
Ia rela mendahulukan persaudaraannya, daripada untuk dirinya.
Aku tak mungkin membencimu duhai Papua
Karena aku tahu apa yang terjadi di bumimu bukanlah karaktermu.
Engkau adalah teduh di Samudera maka itulah namamu adalah si mutiara hitam.
Kita sama sama sudah merdeka, aku bangsa Bugis Makassar, engkau bangsa Papua, dan saudara saudara kita bangsa Minang, Jawa, Batak, Dayak, Bali, Timor, Melayu dan lainnya dari Sabang hingga Merauke kita dalam ikatan satu kebangsaan yakni Indonesia.
Alangkah indahnya aku dan kita menjadi bangsa merdeka di bumi Andalas, di bumi Borneo, di bumi Jawa dwipa, demikian pula sebaliknya,.
Kita merdeka di negeri Nusantara, yang membentang dari Sabang hingga ke Merauke, dari Rote hingga ke Talaud.
Kemerdekaan yang kita rasakan adalah  sama, ketulusan mu jangan sampai dirusak oleh ambisi dan nafsu dari orang orang yang ingin menjadi kuasa, menari di atas darahmu dan darahku serta di atas air matamu dan air mataku.
Kamu dan aku adalah kita. Dan Kita adalah kami yang membenci mereka yang mengkhianati kemanusiaan.
Papua engkau masih saudaraku, jika engkau masih memegang panah, tombak dan pedang maka lepaskanlah dan jabat erat tangan kami, bersama kita raih kemerdekaan yang utuh sebagai bangsa INDONESIA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H