Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengukir Takdir

31 Agustus 2020   20:53 Diperbarui: 31 Agustus 2020   21:08 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laba-laba menyulam rumahnya
di ujung ranting yang telah patah
tatkala angin berbisik derita
mengusap ruang yang dingin
jaring-jaring itu memberi isyarat
seolah ada jiwa yang menangis
serangga kecil berjalan malas
tak menyadari ada kematian
yang tertawa menunggunya
keluguan menutup mata kecilnya
udara begitu menggoda
hembusan lembut yang memancing
mengukir cinta yang mencumbu
lalu getar halus itupun mengikatnya
dan perjalanannya pun berakhir
menemui takdir sebagai mangsa laba-laba
begitulah jiwa-jiwa akan kembali
yang diam.
yang bersahaja
yang sendiri
yang cinta
semua akan mengukir takdir
pada jalannya
pada waktunya
pada tempatnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun