Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Elegi Hutan yang Kehilangan Rimbun

26 Agustus 2020   08:41 Diperbarui: 26 Agustus 2020   08:34 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika, hutan kehilangan rimbun
Teronggok batang-batang mati
Menyerah di mata gergaji
Hewan-hewan gelagapan, kehilangan sarangnya

Bumi mengeluh
Kehilangan payung-payungnya
Burung malam tak lagi terbang
Walau petang sudah merayap
Nyanyian malam adalah suara kematian
Erangan mahluk malam yang sekarat

Malaikat di langit ke tujuh bermuram durja
Menopang dagu dalam tatapan sendu
Menyesali keserakahan yang mengaliri sungai hati anak manusia
Memalingkan wajah dari setiap kerusakan di muka bumi oleh tangan-tangan serakah
Sebentar lagi hujan akan diturunkan
Entah apa jadinya ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun