Dari puncak menara mesjid
Lantunan takbir berkumandang syahdu
Terasa tak asing menyentuh dinding telinga
Namun seperti tak akrab menyentuh dinding hati
Dahulu lantunan itu selalu mengetuk dari luar dinding kalbu
Tapi kini lantunan itu seperti mengetuk dari dalam dindingnya
Kini untuk memuji namanya dan mensujudkan diri menyembahnya
Ada sekat yang mengatur
Dulu sekat itu diciptakan oleh aku si penyembah
Kini sekat itu diciptakan sendiri oleh yang kusembah
Lalu masih pantaskah kini penyesalanku ?Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!