Mohon tunggu...
Meti Fardianti
Meti Fardianti Mohon Tunggu... -

Aquatic Ranger-Consultant of Aquatic Environment

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjuangan Tanpa Batas, Sang Nelayan!

19 Maret 2015   00:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup menjadi nelayan sungguh tidak mudah. Dan  itu sangat nyata dan saya pernah merasakan menjadi nelayan. Padahal saya hanya mencoba ikut bersama mereka dalam hitungan jam saja. Tepatnya di daerah sekitar Teluk Pelabuhanratu. Dua belas jam harus berada di teluk dengan mempertaruhkan nyawa.Begitulah kehidupan mereka. Menerjang ombak sudah menjadi hal yang biasa jika ekonomi mereka sedang merendah. Beberapa kali saya menyaksikan perjuangan bapak nelayan melemparkan jaring hingga 7-12 kali. Namun terkadang hanya 3 kali saja jaring tersebut terisi dengan ikan-ikan. Ukuran ikan yang banyak didapatkan pun hanya 6 cm. Jaring yang digunakan dalam bentuk alat tangkap payang yang luasannya dapat mencakup 600 meter. Bagi saya, ini pengalaman yang sangat luar biasa. Sayang, perjuangan mereka dalam mendapatkan ikan tidak sebanding dengan harga ikan yang dijual. Banyak yang belum juga menghargai ikan dengan layak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun