Mohon tunggu...
Metia Septiani
Metia Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

musik itu indah, lagi belajar dan mencari ilmu tentang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengukur Efektivitas Kepemimpinan Transformasional dalam Membentuk Budaya Organisasi Berkelanjutan

8 Juli 2024   20:25 Diperbarui: 12 Juli 2024   17:47 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada inspirasi dan perubahan positif dalam organisasi. Pemimpin transformasional tidak hanya memotivasi dan mengarahkan pengikut mereka, tetapi juga menumbuhkan komitmen dan mendorong inovasi. Dalam konteks budaya organisasi berkelanjutan, kepemimpinan transformasional memainkan peran penting dalam mengarahkan dan membentuk nilai, perilaku, dan praktik yang mendukung keberlanjutan jangka panjang.

          Kepemimpinan merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan keberhasilan dan keberlanjutan suatu organisasi. Menurut Sutrisno (2016:218) “kepemimpinan ialah proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari pada anggota kelompok”. Dalam era globalisasi dan perubahan cepat saat ini, organisasi menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan kepemimpinan yang efektif untuk mengarahkan, memotivasi, dan menginspirasi anggota organisasi. Salah satu pendekatan kepemimpinan yang dianggap mampu menjawab tantangan ini adalah kepemimpinan transformasional.

         Kepemimpinan transformasional pertama kali diperkenalkan oleh James MacGregor Burns pada tahun 1978 dan kemudian dikembangkan oleh Bernard Bass. Kepemimpinan ini ditandai oleh kemampuan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi pengikutnya dengan visi yang kuat, serta mendorong mereka untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi melalui inovasi dan kreativitas. Pemimpin transformasional tidak hanya berfokus pada pencapaian tujuan jangka pendek, tetapi juga pada pengembangan jangka panjang organisasi dan anggota-anggota di dalamnya.

          Di sisi lain, keberlanjutan telah menjadi isu yang semakin penting bagi organisasi di seluruh dunia. Budaya organisasi berkelanjutan mengacu pada serangkaian nilai, keyakinan, dan praktik yang mendukung keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam jangka panjang. Budaya ini mendorong organisasi untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari keputusan bisnis mereka, serta mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam strategi dan operasi sehari-hari.

Pentingnya Mengukur Efektivitas Kepemimpinan Transformasional

          Mengingat pentingnya kepemimpinan transformasional dalam membentuk budaya organisasi berkelanjutan, mengukur efektivitas kepemimpinan ini menjadi sangat krusial. Pengukuran yang akurat memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam gaya kepemimpinan mereka, serta mengarahkan upaya pengembangan kepemimpinan untuk mendukung keberlanjutan jangka panjang. Instrumen seperti Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) telah banyak digunakan untuk mengukur perilaku kepemimpinan transformasional, namun integrasi pengukuran ini dengan indikator keberlanjutan organisasi memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang efektivitas kepemimpinan dalam konteks keberlanjutan.

Kajian Teori

1. Kepemimpinan Transformasional

          Kepemimpinan transformasional merupakan gaya pemimpin yang menstimulasi dan merubah persepsi anggota organisasi untuk mengikuti pemimpin (Kuhnert & Lewis, 1987), dan mendorong individu untuk melakukan perubahan status sosial melalui sebuah perubahan yang positif mengikuti arahan dari seorang pemimpin (Mangalam Birla, 2005). Tipe kepemimpinan transformasional merupakan tipe kepemimpinan ideal yang sudah diakui selama lebih dari tiga decade belakangan ini, disamping tipe kepemimpinan situasional (Kuhnert & Lewis, 1987).

           Teori kepemimpinan transformasional menekankan pentingnya kepemimpinan yang mampu menginspirasi dan membimbing bawahan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Bass (1985), ada empat komponen utama dari kepemimpinan transformasional: idealized influence (pengaruh idealis), inspirational motivation (motivasi inspiratif), intellectual stimulation (stimulasi intelektual), dan individualized consideration (pertimbangan individual).

          Kepemimpinan transformasional dikenal efektif dalam merangsang kreativitas, inovasi, dan perubahan di dalam organisasi. Melalui pengaruhnya yang kuat, pemimpin transformasional mampu membentuk budaya organisasi yang adaptif dan responsif terhadap tantangan eksternal dan internal(Slahanti & Setyowati, 2022).

2. Budaya Organisasi Berkelanjutan

          Definisi budaya organisasi menurut Hofstede (1980) yakni seperangkat nilai, persepsi, pola pikir, dan simbol yang ditonjolkan individu maupun sekelompok orang dalam sebuah organisasi. Deskripsi budaya dalam gambaran organisasi sangat penting, karena melalui budaya dalam organisasi symbol dan interaksi sosial antar anggota organisasi terlihat jelas, seberapa besar anggota mempersepsikan nilai yang ada dalam organisasi (Schein, 2017). Organisasi sebagai sebuah instrument yang menghasilkan barang atau jasa, juga menghasilkan artefak, ataupun tinggalan yang merupakan gambaran interaksi anggota organisasi.

          Budaya organisasi yang berkelanjutan mempromosikan nilai-nilai seperti keberagaman, keadilan, inovasi, dan tanggung jawab sosial. Hal ini tidak hanya menjadi landasan moral bagi organisasi, tetapi juga menentukan cara organisasi berinteraksi dengan stakeholder eksternal dan internalnya. Budaya berkelanjutan membutuhkan komitmen dari seluruh anggota organisasi, yang dipelopori oleh kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada nilai.

3. Dampak Kepemimpinan Transformasioanal pada Perubahan Budaya Organisasi

          Pemimpin transormasional membawa pengaruh besar dalam mengubah budaya organisasi. Mereka membangun lingkungan yang aktif, terbuka dan fokus pada pencapaian tujuan Bersama. Berikut beberapa dampak penting dari kepemimpinan transformasional terhadap perubahan budaya organisasi.

  • Pembentukan Budaya Pembelajaran

          Kepemimpinan transformasional mendorong terbentuknya budaya pembelajaran di dalam organisasi. Pemimpin transformasional menghargai eksperimen, pemikiran kritis dan inovasi dengan menggali ide-ide baru dan belajar dari kegagalan yang sering di alami, budaya pembelajaran ini menciptakan organisasi yang responsif terhadap perubahan dan mampu menyelesaikan diri dengan tuntutan lingkungan(Sallahu,2021)

  • Mengubah Mindset dan Nilai Bersama

          Pemimpin transformasional memiliki peran penting dalam memutarbalikkan pola pikir dan nilai-nilai yang dianut Bersama dalam organisasi. Mereka memotivasi anggota organisasi untuk menerima nilai-nilai yang selaras dengan visi Bersama. Hal ini merupakan landasan etika dan nilai-nilai organisasi yang mengarahkan tingkah laku dan Keputusan setiap individu.

4. Hubungan antara Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Organisasi Berkelanjutan

Kepemimpinan transformasional dapat mempengaruhi pembentukan budaya organisasi berkelanjutan melalui berbagai cara:

  • Visi dan Strategi Keberlanjutan: Pemimpin transformasional dapat mengkomunikasikan visi yang kuat tentang keberlanjutan dan mengintegrasikannya ke dalam strategi organisasi.
  • Pemberdayaan dan Inovasi: Dengan memberikan stimulasi intelektual, pemimpin transformasional mendorong karyawan untuk mengembangkan solusi inovatif yang mendukung keberlanjutan.
  • Komitmen dan Motivasi: Pemimpin transformasional membangkitkan komitmen dan motivasi di antara karyawan untuk berpartisipasi dalam inisiatif keberlanjutan.
  • Perubahan Perilaku: Melalui pengaruh ideal, pemimpin transformasional dapat membentuk perilaku dan praktik karyawan yang sesuai dengan nilai-nilai keberlanjutan.

5. Mengukur Efektivitas Kepemimpinan Transformasional

Untuk mengukur efektivitas kepemimpinan transformasional dalam membentuk budaya organisasi berkelanjutan, beberapa pendekatan dapat digunakan:

  • Survei dan Kuesioner: Menggunakan alat seperti Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) untuk menilai perilaku kepemimpinan transformasional.
  • Indikator Kinerja Keberlanjutan: Mengukur perubahan dalam indikator kinerja keberlanjutan seperti pengurangan jejak karbon, efisiensi energi, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
  • Analisis Budaya Organisasi: Melakukan survei budaya organisasi untuk menilai sejauh mana nilai-nilai keberlanjutan terintegrasi dalam organisasi.
  • Studi Kasus: Menganalisis kasus spesifik organisasi yang berhasil menerapkan kepemimpinan transformasional dan budaya keberlanjutan.

Kesimpulan

          kepemimpinan transformasional memiliki peran penting dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan. Melalui visi yang inspiratif, motivasi yang kuat, dan pengembangan karyawan secara personal, kepemimpinan transformasional dapat menciptakan lingkungan di mana nilai-nilai organisasi diinternalisasi dan diimplementasikan dengan konsisten. Oleh karena itu, pengukuran efektivitas kepemimpinan transformasional tidak hanya mengarah pada penilaian kinerja pemimpin, tetapi juga pada keberhasilan dalam membentuk budaya organisasi yang mempromosikan keberlanjutan dan adaptasi dalam menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis.

          Dengan demikian, peran kepemimpinan transformasional dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan merupakan topik yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut, terutama dalam konteks tantangan global dan kompleksitas pasar saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun