Pengertian Manajemen Operasional
Manajemen operasional bisa dikatakan sebagai sebuah bidang manajemen yang berkaitan dengan pengawasan, perancangan, dan pengendalian produksi atau bisa dikatakan sebuah bentuk pengelolaan secara menyeluruh dan optimal pada masalah tenaga. Dari pengertian ini juga pasti tidak lepas dengan manajemen produksi atau jasa karena produk atau jasa merupakan satu kesatuan dari manajemen operasional untuk tercapainya tujuan dari perusahaan.Â
Menurut Jay Heizer dan Barry Render yang dituangkan dalam buku beliau yang berjudul "Operations Manajement"Â manajemen produksi atau jasa mempunyai arti rangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu nilai berupa produk atau jasa dengan memodifikasi input menjadi output produk yang dihasilkan perusahaan.
Hubungan Era Digital dengan Manajemen Produksi atau Jasa
Di era digital saat ini teknologi semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun, dimulai dari revolusi teknologi penemuan mesin uap, kemudian revolusi penemuan motor listrik, dan yang terbaru yaitu revolusi 3.0 dan 4.0 penemuan teknologi yang berbasis digital. Semakin berkembangnya jaman dan teknologi semua kehidupan atau kegiatan umat manusia akan menggunakan teknologi berbasis digital.Â
Semakin meluasnya jaringan teknologi ini, maka antar negara satu dengan negara lainnya pun lebih mudah bertukar informasi dengan cepat. Platform media sosial seperti instagram, youtube, twitter, dan lain-lain bisa memudahkan adanya interaksi sosial dari belahan dunia.
Kemajuan teknologi ini juga menimbulkan yang namanya fenomena era dirupsi. Istilah dirupsi ini awal dikenalkan oleh seorang profesor bisnis dari Harvard Business School yaitu Clayton M. Christensen ia menyebutnya dengan disruptive innovation (inovasi disruptif). Awal mulanya Clayton M. Christensen menyebut disruptive innovation dengan istilah disruptive technology, namun seiring berkembangnya jaman ia lebih mempopulerkan istilah disruptive innovation.
Apa itu Disrupsi Teknologi atau Disruptive Innovation?
Disruptive innovation ini memiliki arti yaitu inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengubah pasar yang sudah ada dan pada akhirnya digantikan oleh teknologi yang terbaru. Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara yang tak dapat diduga oleh pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama (Ancha, 2016).
Situasi ini dapat memudahkan dunia digital yang bersumber dari perkembangan teknologi, contohnya dalam perkembangan komunikasi dan informasi. Dan digitalisasi hampir semuanya telah mempengaruhi kegiatan sehari-hari umat manusia, seperti dalam dunia kerja dan masih berhubungan dengan ruang lingkup bisnis contohnya bisa berdampak pada manajemen produksi atau jasa.
Bentuk dirupsi teknologi
Adapun contoh dari bentuk-bentuk dirupsi teknologi, yaitu:
- Artificial intelligence, yaitu sistem komputer atau kecerdasan buatan yang biasa disebut dengan AI. Artificial intelligence ini dapat memecahkan atau menyelesaikan masalah seperti manusia sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia. Contohnya, robot atau mesin produksi diperusahaan, aplikasi, kereta listrik, dan lain-lain.
- Â Layanan GPS, yaitu sistem ini memilki fungsi untuk menggantikan peta kertas sehingga lebih memudahkan pengemudi untuk mengetahui arah atau rute tempat tujuan.
- Layanan steaming, yaitu bentuk dari dirupsi teknologi menyediakan layanan seperti steaming musik atau video yang telah banyak disediakan diplatform manapun, contohnya spotify, netflix, we tv, dan lain-lain.
- percetakan 3D, merupakan contoh dirupsi teknologi yang mengubah objek menjadi 3D menggunakan printer atau printing.
Dampak Dirupsi Teknologi
Dampak dirupsi teknologi terhadap manajemen produksi atau jasa yaitu, sebagai berikut:
1. dirupsi teknologi ini dapat memudahkan setiap proses pada manajemen produksi atau jasa.
2. persaingan bisnis semakin kompetitif dengan kompetitor lainnya.
3. dengan adanya dirupsi teknologi ini sebuah perusahaan harus siap dalam mengahadapi segala perkembangan teknologi dan mampu mengimbangi kemajuan teknologi tersebut.
4. permintaan pasar  bisa berubah oleh karena itu perusahaan harus selalu berinovasi dengan ide baru.
5. jaringan pembelian dan penjualan suatu produk atau jasa semakin luas.
Kesimpulan
Semakin berkembangnya jaman dan teknologi akan memungkinkan adanya dirupsi teknologi pada manajemen produksi atau jasa. Dengan begitu, siap atau tidak pembisnis harus bisa beradaptasi dan selalu berinovasi serta memanfaatkan teknologi yang ada agar bisnisnya bisa berlangsung lama. Contohnya, untuk menghadapi era dirupsi teknologi pada manajemen produksi atau jasa ini perlunya perusahaan itu selalu meningkatkan kualitas SDM-nya, mengikuti perkembangan jaman ke arah digital dan selalu berinovasi memanfaatkan teknologi yang sudah ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H