Linear dan Menantang
Pertanyaannya apakah penyuluhan linear dengan ilmu komunikasi? Sebuah pertanyaan yang sempat menggelisahkan penulis ketika memutuskan mengambil peminatan PPN pada Departemen Sains Komunikasi Pengembangan Masyarakat (SKPM) FEMA IPB. Â Maka penulis bergegas melakukan konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak-pihak yang kompeten serta memiliki kapasitas menjawabnya.
Ternyata jawaban yang penulis peroleh sangat melegakan plus menguatkan motivasi. Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Â Dr Mulharnetti Syas yang juga sekaligus pakar komunikasi menyatakan penyuluhan pembangunan termasuk rumpun sosial humaniora dan tentu saja linear sejalan dengan sains komunikasi.Â
Beliau sebagai dosen yang banyak membimbing penulis ketika kuliah S1 dan S2 di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, juga mengingatkan ada beberapa dosen senior di kampus tecinta yang mengambil peminatan penyuluhan. Penulis juga ingat bahwa pada masanya IISIP Jakarta diawali dan pernah membuka jurusan ilmu penerangan yang lulusannya sangat terserap di masyarakat.
Senangnya, penyuluhan menurut Ketua Program Studi (Kaprodi) Komunikasi Pembangunan Pertanian Pedesaan FEMA IPB, Prof. Dr. Ir. Sumardjo, MS penyuluhan lebih dari sekadar penerangan atau penyebaran informasi dan sosialisasi.  Bahkan secara tegas beliau sampaikan jika penyuluhan bukan sebatas berkomunikasi  melainkan kental  unsur pendidikan serta berujung pada terjadinya perubahan perilaku.  Artinya penyuluhan lebih menyasar pada  fungsi utama  dalam komunikasi massa yaitu aspek behavioral (perubahan perilaku dan tindakan) setelah aspek kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap).
Ilmu penyuluhan pun semakin berkembang dan meluas berkorelasi dengan semakin kompleksnya kehidupan bersosial. Â Namun pasti ada perbedaan khas antara penyuluhan di dunia pertanian dengan penyuluhan di bidang lainnya seperti kesehatan, kesejahteraan, keamanan, politik dan sebagainya. Salah satu pembedanya yaitu karakteristik khalayak atau sasaran yang dituju, ketersediaan sarana dan SDM serta apa atau materi yang disampaikan dalam sebuah kegiatan penyuluhan.
Sebagai catatan,  pesan atau materi yang disampaian  dalam penyuluhan pertanian adalah informasi sementara yang disampaikan dalam penyuluhan kesehatan, keamanan atau politik adalah informasi yang bersifat edukatif.  Benang merah atau  kesamaan dari aktivitas penyuluhan pada bidang apapun yaitu berlangsungnya komunikasi persuasif yang tujuannya terjadi penambahan pengetahuan, penentuan sikap serta perubahan perilaku.
Penulis pun menyimpulkan sekaligus  menyakini  bahwa ilmu penyuluhan linear, sebangun dan sejalam  sains komunikasi dalam rumpun sosial humaniora.  Bahkan menjadi motivasi dan tantang pribadi  setelah  mempelajari kajian jurnalistik dan komunikasi massa pada jenjang S1 dan S2, tentu akan lebih besar manfaat dan dampaknya jika penulis mampu mengaplikasikan ilmu penyuluhan dan komunikasi pembangunan.
Seni Berkomunikasi
Semakin  dalam dikaji dan diselami,  penyuluhan  laksana seni berkomunikasi.  Dibutuhkan lebih dari sekadar  terampil menyampaikan pesan,  penguasaan media komunikasi (saluran), atau pemilihan metode dan teknik penyuluhan yang efektif.
Penyuluhan adalah irisan dari komunikasi, pendidikan dan psikologi sehingga seorang penyuluh atau pekerja komunikasi  sebaiknya  mendalami atau minimal mempelajari ketiganya. Begitulah yang penulis ingat  dari Wakil Dekan FEMA IPB sekaligus Ketua Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI), Dr. Ir. Siti Amanah, MSc dalam setiap perkuliah ilmu penyuluhan yang penulis ikuti.