Mohon tunggu...
Meta Lilianti
Meta Lilianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka memasak dan suka menabung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keuangan Desa/Nagari dan Permasalahan yang Ada Beserta Solusinya

8 Mei 2023   09:36 Diperbarui: 8 Mei 2023   09:44 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       Desa/Nagari adalah tingkatan dibawah Kecamatan, Kabupaten, atau Provinsi. Nagari Lalan berada di Kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung, dan provinsi Sumatera Barat. Di Nagari Lalan terdapat lima Jorong yaitu Koto Lalan, Batang Lalan, Rumbai, Batu Ajung, dan Sikaladi. Saat ini Nagari Lalan dipimpin oleh Wali Nagari yaitu Bapak Martonis.

A. Jumlah Pendapatan Nagari Lalan yaitu sekitar Rp.1.000.800.000 Miliar (1,8 M).

     Pendapatan Nagari Lalan tersebut berasal dari :

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah sumber keuangan yang diperoleh Nagari dari negara/pusat. APBN adalah rencana keuangan Pemerintah negara untuk pengeluaran dan penerimaan  Negara selama 1 tahun yang telah disetujui oleh DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Provinsi.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah sumber keuangan yang diperoleh Nagari dari Daerah/Kabupaten/Provinsi. APBD adalah rencana keuangan Pemerintah daerah untuk pengeluaran dan penerimaan  Daerah selama 1 tahun yang telah disetujui oleh DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Daerah.

3. Pendapatan Asli Nagari (PAN) adalah penerimaan Nagari yang diperoleh atas usaha sendiri sebagai pelaksanaan otonomi Nagari dalam bentuk :

  • Hasil usaha Nagari berupa persentase dari Koperasi Milik Nagari dan Wi-Fi.
  • Hasil dari asset Nagari berupa penyewaan molen, tenda, Generator Set (Genset), dll.
  • Hasil keuntungan (fee) dari sawit/PT.
  • Lain-lain pendapatan asli Nagari yang sah.

B. Permasalahan yang dihadapi Nagari dan Solusinya

1. Sulitnya membagi Dana Desa karena terdapat lima Jorong yang luas.

Solusinya : Dengan melakukan pemekaran Desa. Pemekaran Desa adalah pemecahan satu Desa menjadi dua desa atau lebih sehingga Dana Desa yang diperoleh lebih besar. Selain itu juga bisa melihat dari keadaan lima jorong tersebut, mana jorong yang membutuhkan dana lebih besar dan mana yang tidak sehingga tidak terjadi penyalahgunaan dana desa.

2. Masyarakat sulit untuk diikut sertakan dalam musyawarah dan gotong royong.

Solusinya : Melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan dengan melalui pelatihan sehingga masyarakat dapat menggali potensi yang ada pada diri mereka. Jika potensi yang ada pada masyarakat sudah digali, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dan pendapatnya kepada pemerintah Nagari melalui musyarawah. Selain itu, juga bisa dengan memberikan sosalisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ikut serta dalam gotong royong. Gotong royong yang terjadi di dalam masyarakat dapat meningkat tali silaturrahmi antara masyarakat dengan pemerintahan Nagari, meningkat rasa saling tolong menolong diantara sesama masyarakat, dapat membangun persatuan dan kesatuan di dalam nagari, dan dapat menciptakan lingkungan nagari yang bersih, harmonis, aman dan damai.

3. Bantuan Sosial yang tidak merata.

Solusinya : Bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat bisa digulir/diputar sehingga masyarakat yang menerima bantuan sosial tersebut tidak orang yang sama dan masyarakat lain juga bisa mendapatkan bantuan sosial.

4. Sulitnya menentukan batas wilayah/Nagari.

Solusinya : Pembuatan/pemutakhiran peta wilayah dan sosial Nagari sehingga jelas letak lima Jorong , Pembangunan gapura batas tanah nagari yang sesuai dengan batas di setiap jorong.

5. Kurangnya kepedulian/kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Solusinya : Pemerintah Nagari dapat melakukan transparansi data, melakukan pelayanan prima kepada masyarakat, dan tepat waktu.

6. Banyak jalan yang rusak.

Solusinya : Memberikan tanda pada jalan yang rusak sehingga tidak terjadi kecelakaan, melakukan pemeliharaan prasarana jalan sehingga tidak semakin rusak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun