Mohon tunggu...
Miftahul Jannah (Meta)
Miftahul Jannah (Meta) Mohon Tunggu... -

Lihatlah dari segala arah~

Selanjutnya

Tutup

Money

Seberapa Penting Uang Terhadap Perekonomian?

20 Desember 2016   19:59 Diperbarui: 20 Desember 2016   20:23 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membahas tentang peranan uang terhadap perekonomian saya akan membahas sedikit tentang pengertian uang. Seperti yang kita ketahui secara konvensional, uang adalah sesuatu yang dirumuskan oleh undang-undang sebagai uang. Jadi segala sesuatu dapat diterima sebagai uang jika ada aturan atau hukum yang menunjukkan bahwa sesuatu itu dapat digunakan sebagai alat tukar.

Dalam konsep ekonomi Islam uang adalah milik masyarakat (money is goods public). Uang merupakan alat tukar dan alat satuan hitung. Tetapi uang bukanlah komoditas yang dapat di perjual belikan layaknya barang dan jasa ekonomi. Karena uang bukan merupakan komoditas, maka uang tidak identik dengan modal dan tidak boleh dianggap dengan modal. Uang juga tidak boleh di diamkan. Uang harus terus mengalir, bergulir, dan berputar dalam masyarakat untuk digunakan dalam kegiatan ekonomi.

Barang siapa yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif berarti mengurangi jumlah uang beredar yang dapat mengakibatkan tidak jalannya perekonomian. Jika seseorang sengaja menumpuk uangnya tidak dibelanjakan, sama artinya dengan menghalangi proses atau kelancaran jual beli. Implikasinya proses pertukaran dalam perekonomian terhambat. Disamping itu penumpukan uang/harta juga dapat mendorong manusia cenderung pada sifat-sifat tidak baik seperti tamak, rakus dan malas beramal (zakat, infak dan sadaqah). Konsep uang dalam ekonomi Islam adalah flow concept dan bukan stock concept.

Dalam ekonomi Islam, fungsi uang yang diakui hanya sebagai alat tukar medium of exchange dan kesatuan hitung (unit of account). Uang itu sendiri tidak memberikan kegunaan/manfaat, akan tetapi fungsi uanglah yang memberikan kegunaan. Uang menjadi berguna jika ditukar dengan benda yang nyata atau jika digunakan untuk membeli jasa. Oleh karena itu uang tidak bisa menjadi komoditi/barang yang dapat diperdagangkan.

Peranan Uang Dalam Perekonomian Uang, merupakan materi yang sangat berharga di dunia. Perekonomian modern tidak dapat dipisahkan dengan pentingnya uang. Uang ibarat darah dalam tubuh manusia, tanpa uang perekonomian tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam ilmu ekonomi moneter, hubungan tersebut dijelaskan melalui teori kuantitas uang. Secara sederhana aliran atau arus perputaran barang dan uang terjadi dalam suatu perekonomian. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat membutuhkan uang untuk memperancar kegiatan ekonominya baik berupa kegiatan produksi investasi, maupun konsumsi. Sebagaimana diketahui dalam setiap kegiatan ekonomi selalu terdapat dua macam aliran, yaitu aliran barang dan aliran uang atau dana. Sebagai contoh, dalam suatu kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu produksi, perusahaan membutuhkan input misalnya, berupa bahan baku dan tenaga kerja. Dalam proses tersebut perusahaan akan membeli bahan baku dan menyewa tenaga (keahlian) dari masyarakat sehingga akan terjadi aliran barang dan jasa berupa bahan baku dan tenaga kerja dari masyarakat. Pada saat yang sama juga terjadi dari perusahaan untuk pembayaran bakan baku yang dibeli tersebut. Aliran uang keluar tersebut bagi perusahaan menjadi pos biaya, sementara bagi masyarakat aliran uang masuk merupakan pos pendapatan.

Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal dan menggunakan uang. Walaupun ada maka perekonomian dalam peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang. Maka dari itu uang sangatlah penting bagi kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun