Mohon tunggu...
Miftahul Jannah (Meta)
Miftahul Jannah (Meta) Mohon Tunggu... -

Lihatlah dari segala arah~

Selanjutnya

Tutup

Money

Produk Unggul Di Indonesia

11 Oktober 2016   02:07 Diperbarui: 11 Oktober 2016   02:17 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Assalamualaikum sahabat Kompasianer kali ini saya akan menulis artikel yang berhubungan dengan mata kuliah saya di kampus yaitu sebagai berikut:

  • PENGERTIAN

Ilmu Ekonomi Mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti pengaruh berbagai keputusan dan perilaku tersebut terhadap penawaran dan permintaan atas barang dan jasa yang akan menentukan harga, sehingga menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.

Tujuan ekonomi mikro adalah menganalisis pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif pada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisis kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna.Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro meliputi  pembahasan kesimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan juga pebahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.

Ilmu Ekonomi Makro (makroekonomi) adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik memengaruhi target kebijaksanaan, seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Ekonomi Konvesional dan Ekonomi Islam tidak mungkin dan tidak akan pernah bisa disatukan karena adanya perbedaan-perbedaan tertentu, karena masing-masingnya didasarkan atas pandangan dunia (weltanschauung) yang berbeda. Ekonomi Konvensional hanya memandang ilmu sebagai sesuatu yang sekuler (berorientasi hanya pada kehidupan duniawi), dan tidak memasukkan Tuhan serta tanggung jawab manusia kepada Tuhan di akhirat dalam bangun pemikirannya. Oleh karena itu, ilmu Ekonomi Konvensional menjadi bebas nilai (posivistik). Sementara itu, Ekonomi Islam justru dibangun atas prinsip religius (berorientasi pada kehidupan dunia dan akhirat).

  • PRODUKSI NASIONAL

Sebelum membahas tentang produksi nasional tentunya kita harus mengerti tentang pengertian produksi terlebih dahulu. Pengertian produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen).

Setelah membahas sedikit pengertian produksi saya akan membahas produksi nasional di Indonesia salah satunya yaitu sebagai berikut:

  • Teh

Teh adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Teh berasal dari Tiongkok tempat teh telah dikonsumsi selama ribuan tahun. Temperatur dan kelembapan yang konstan adalah keadaan ideal untuk pertumbuhan tanaman teh. Kondisi tersebut dapat ditemukan di wilayah iklim tropis dan subtropis di Asia tempat lebih dari 60% dunia diproduksi. Dataran tinggi yang dingin merupakan tempat paling baik untuk memproduksi teh berkualitas tinggi. Tanaman teh dapat dipanen untuk pertama kalinya setelah mencapai usia kira-kira empat tahun. Ketika panen hanya daun-daun muda yang dipilih, mengimplikasikan bahwa pemetikan manual lebih efisien dibandingkan menggunakan peralatan mesin.

  • Produksi dan Ekspor Teh Indonesia

            Indonesia saat ini adalah produsen teh terbesar ketujuh di dunia. Kendati begitu, karena prospek bisnis yang menguntungkan dari kelapa sawit, hasil prosuksi teh telah menurun di beberapa tahun terakhir karena beberapa perkebunan teh telah diubah menjadi  perkebunan kelapa sawit, sementara perkebunan-perkebunan teh yang lain telah menghentikan produksi untuk memproduksi sayuran atau produk pertanian lain yang lebih menguntungkan. Meskipun ada penurunan luas lahan, jumlah produksi teh tetap relatif stabil. Hal ini mengindikasikan bahwa perkebunan-perkebunan teh yang tersisa menjadi lebih produktif.

Provinsi-provinsi yang memproduksi teh paling banyak di Indonesia diantaranya adalah:

  • Jawa Barat (menyumbang sekitar 70% dari produksi teh nasional)
  • Jawa Tengah
  • Sumatra Utara

Hampir setengah dari produksi teh Indonesia diekspor keluar negeri. Pasar ekspor utamanya adalah Rusia, Inggris, dan Pakistan. Teh Indonesia yang diekspor terutama berasal dari perkebunan-perkebunan besar di negara ini, baik yang dimiliki Negara maupun Swasta (biasanya menghasilkan teh bermutu  tinggi atau premium), sementara mayoritas petani kecil lebih beorientasi kepada pasar domestik (karena teh yang dihasilkan berkualitas lebih rendah dan karenanya memiliki harga penjualan yang lebih  murah). Petani-petani kecil ini yang kebanyakan menggunakan teknologi lama dan metode-metode pertanian yang sederhana, biasanya tidak memiliki fasilitas pengolahan. Pasar domestik teh tidaklah besar, direfleksikan oleh tingkat konsumsi teh per kapita Indonesia yang rendah.

Perkebunan-perkebunan teh yang besar di Indonesia biasanya dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, misalnya Perkebunan Nusantara. Adapun contoh dari pembudidaya teh swasta yang besar adalah Kabepe Chakra dan Gunung Slamat. Dibandingkan dengan negara-negara utama penghasil teh lainnya, hasil produksi (per hektar) Indonesia rendah karena kebanyakan petani kecil kekurangan kemampuan finansial dan keahlian untuk mengoptimalkan produksi, sementara sebagian besar dari teh Indonesia ditumbuhkan dari biji dan bukan dari hasil stek daun teh. Teh Indonesia dikenal karena memiliki kandungan katekin (antioksidan alami) tertinggi di dunia. Kebanyakan produksi teh indonesia adalah teh hitam dan teh hijau.

Semoga bermanfaat. Terima kasih.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun