Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat,  dan individu-individu di masyarakat harus bekerja sama untuk mengidentifikasi akar penyebab konflik dan ketidaksetaraan, serta mengembangkan solusi yang berkelanjutan. Ini termasuk kebijakan yang mempromosikan inklusi sosial dan ekonomi, pendidikan yang memperkuat pemahaman tentang keberagaman, dan investasi dalam pembangunan komunitas yang berkelanjutan.
Referensi:
Abidin, Z. (2016). Menanamkan Konsep Multikulturalisme di Indonesia. Dinamika Global, 1(2), 123 -140. Diakses dari https://fisip.unjani.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/MENANAMKAN-KONSEP-MULTIKULTURALISME-DI-INDONESIA-Zaenal-Abidin-As.pdf
Nurhayati, D. A. (2023). Toleransi Budaya Dalam Masyarakat Multikultur (Studi Kasus Peran Masyarakat Dalam Menoleransi Pendatang di Kota Serang). SENASKAH: Seminar Nasional Komunikasi Administrasi Negara dan Hukum, 1, 95-102. Diakses dari file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Nurhayati+95-102+senaskah-unsera.org.pdf
Apriliani, V. D., Santoso, G., Acep., & Murtini, E. (2023). Menghargai Perbedaan: Membangun Masyarakat Multikultural. Jurnal Pendidikan Transformatif (Jupetra), 2(2), 425-432. Diakses dari  file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/2+Menghargai+Perbedaan+Membangun+Masyarakat+Multikultural.pdf
Mahpudz, A. (2023). Pembelajaran Toleransi dan Kearifan Lokal pada Masyarakat Plural: Belajar dari Penyelesaian Konflik Sosial di Poso. Proceedings Series on Social Sciences & Humanities, 10, DOI: 10.30595/pssh.v10i.663 , ISSN: 2808-103X . Diakses dari file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/elindra,+5.+Mahpudz+(25-32).pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H