Flexing bisa menjadi sumber motivasi bagi beberapa individu untuk mencapai kesuksesan atau mencapai finansial mereka
- Kreasi Konten
Beberapa Gen Z dapat menggunakan flexing sebagai cara untuk menciptakan konten kreatif di media sosial, membagikan gaya hidup mereka, dan membangun personal branding.
Dampak Negatif
- Perbandingan Sosial
Flexing dapat memicu perasaan kurang percaya diri dan perbandingan sosial diantara Gen Z yang merasa tertinggal dalam hal prestasi atau aset material.
- Konsumerisme Berlebihan
Terlalu banyak flexing dapat mendorong konsumerisme berlebihan, dengan Gen Z cenderung membeli barang-barang untuk mendapatkan pujian atau validasi.
- Fokus pada Penampilan
Terlalu banyak fokus pada penampilan dan kekayaan materi dapat mengaburkan nilai-nilai yang lebih penting, seperti kepribadian dan kualitas hubungan.
Referensi:Â
Muslan, Asmurti, Abdul Sarlan, Mahdar, Syahruddin. (2023) . Fenomena Komunikasi di Era Virtualitas. CV. Green Publisher Indonesia.
Ejha Putri, Ewia. (2023) . Fenomena Flexing di Kalangan Anak Muda. Kumparan
Hilvy Febriani, Dominique. (2022). 4 Influencer yang Gemar Flexing di Media Sosial, Nomor Terakhir Terkenal di Kalangan Seleb Hollywood. Sindonews.com
Rahmatika Nurisma. (2023). Mengulik Sejarah ‘Flexing’, Aksi Pamer Harta yang Berujung Penjara. apahabar.com