Mohon tunggu...
Mestika Zuriati
Mestika Zuriati Mohon Tunggu... Guru - TEACHER, MOTHER

A TEACHER, A MOTHER, A LEARNER

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengaplikasikan teknik Mind Mapping dalam menulis Teks Deskriptif dalam pembelajaran Bahasa Inggris

14 November 2020   15:53 Diperbarui: 15 November 2020   00:35 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum.

Di masa pandemic COVID ini, aktivitas kegiatan belajar siswa berubah. Yang semulanya mereka belajar disekolah, bertatap muka dengan guru dan teman teman, berinteraksi secara langsung. Namun sekarang keadaan itu harus digantikan dengan proses pembelajaran daring. Guru yang menentukan platformnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Untuk mata pelajaran Bahasa Inggris,   proses pembelajaran yang dilaksanakan tetap mengacu pada 4 Standar Kompetensi (SK) yaitu mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing) dengan menggunakan beberapa jenis teks (genre) seperti transaksional, interpersonal, Descriptive, Narrative, Procedure, Analytical Exposition, Recount dan lain lain.

( BSNP, 2006: 307), Salah satu tujuan dari pelajaran bahasa Inggris adalah supaya siswa mempunyai kemampuan mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi

Ke empat penguasaan kompetensi tersebut tidak dapat dilakukan sendiri sendiri, oleh karena itu, siswa harus memiliki kesadaran dan kepekaan interpersonal yang baik dan dilakukan secara terintergrasi.

Speaking skill, adalah skill yang harus dimiliki siswa dimana siswa harus mempunyai kemampuan berbicara yang baik, mengungkapkan ide dengan terstruktur dan logis, harus didukung oleh kekuatannya dalam membaca dan mendengarkan orang lain. Kemampuan siswa dalam membaca secara kritis juga harus didukung oleh kemampunnya dalam menulis. Dalam kemampuan menulis, seorang siswa harus diarahkan untuk membandingkan cara penulisannya sendiri dengan cara tulisan lain yang dibacanya. Kemuadian,  seorang siswa diharapkan dapat meninjau lebih jauh tentang membaca, mengapresiasikan, dan mengekspresikan apa makna yang terkandung dalam tulisan tersebut.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dayun mempunyai tantangan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris, salah satunya adalah kemampuan menulis dalam bentuk teks descriptive. Dari hasil latihan bahasa Inggris terutama berhubungan dengan kemampuan menulis teks deskriptif,  diperoleh bahwa kemampuan siswa kelas X masih rendah dengan ditunjukannya hasil yang kurang maksimal, dimana masih banyak siswa yang masih mendapatkan nilai yang dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Berdasarkan permasalahan yang muncul di kelas X TKJ 2 yaitu rendahnya hasil tes pada pembelajaran menulis bahasa Inggris khususnya pada teks deskriptif.

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi rendahnya kemampuan siswa dalam menulis. Salah satu factor adalah kurangnya guru dalam berinovasi dan jarangnya guru dalam mempergunakan media pembelajaran bahasa Inggris, yaitu media yang membantu siswa dalam memudahkan proses pembelajaran.

Teknik pembelajaran dan media dalam pembelajaran merupakan sumber belajar yang dapat menyampaikan pesan-pesan pendidikan pada peserta didik. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan indera, hambatan jarak dan waktu dibantu dengan pemanfaatan media dan teknik pembelajaran yang digunakan. Oleh karena itu, media dan teknik pembelajaran merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran.

Dalam hal ini, untuk membantu siswa dalam memahami dan menerapkan unsur instrinsik dalam menulis teks deskriptif , mengembangkan ide cerita, maka penulis memilih Teknik pemetaan pikiran (mind mapping). Peta pikiran merupakan teknik pencatat yang dikembangkan oleh Tony Buzan, yang didasarkan pada riset tentang cara kerja otak. Peta pikiran menggunakan pengingat visual dan sensorik alam suatu pola dari ide- ide yang berkaitan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memacu ingatan yang mudah. Oleh karena itu, proses pembelajaran seharusnya dapat menggunakan teknik pencatatan peta pikiran dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar siswa.

Dalam penggunaan teknik pemetaan pikiran (mind mapping) terdapat beberapa langkah sebagai berikut, pertama-tama siswa menuliskan satu kata kunci dari tema yang dipilih di tengah kertas. Kemudian tema tersebut dijabarkan dalam ranting-ranting berupa unsur tulisan yang meliputi pengenalan awal terhadap  terhadap subjek, kemudian deskripsi yang menjabarkan subjek secara lebih detail . Pada dasarnya dengan menggunakan teknik ini siswa dituntun untuk membuat perencanaan sebelum menulis teks deskriptif. 

Mind mapping merupakan teknik yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis. Karena Mind mapping dimulai dari sebuah topik yang berada di tengah kertas, kemudian sub- topik harus disusun secara acak, tetapi wajib mengelilingi topik utama yang berada di tengah-tengah kertas. Karena mind mapping mengikuti pola otak dalam menjabarkan sebuah informasi.

Ada empat langkah yang harus dilakukan proses pembelajaran berbasis mind mapping, yaitu:

  • Overview: tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari.
  • Preview: tinjauan awal merupakan lanjutan dari overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari silabus.
  • Inview: tinjauan mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran, dimana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam.
  • Review: tinjauan ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa.

Berdasarkan hasil analisis pembelajaran teks deskriptif  dengan mind mapping, hasil yang didapatkan adalah adanya peningkatan aktivitas dan kemampuan siswa dalam menulis teks deskriptif. Mind mapping dapat menggugah siswa untuk menulis dengan membuat kerangka karangan terlebih dahulu sebelum menuliskan sesuatu. Terlihat dari peningkatan nilai siswa yang cukup signifikan setelah mind mapping diberikan. Peserta didik tertarik dan antusias dalam membuat mind mapping mereka sendiri. Bagi siswa yang kesulitan untuk membuat mind mapping mereka sendiri. Penulis memberikan referensi dan contoh mind mapping yang bisa di isi kata katanya oleh siswa sendiri.

https://media.neliti.com/media/publications/192465-ID-peningkatan-kemampuan-menulis-teks-recou.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun