Mohon tunggu...
John Kanath
John Kanath Mohon Tunggu... -

sangat cinta Papua

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Rambo Ditangkap, Eh....Ngajak Perang..

29 Oktober 2014   15:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:19 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_370230" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan Lembah Baliem, Pegunungan Jayawiyaja, Wamena, Papua. Foto-foto ini merupakan bagian dari buku `Dani the Highlander, Manusia Pegunungan` karya Evi Aryati Arbay. (sumber:http://www.tempo.co/read/news/2014/10/26/063617148/Aparat-Gabungan-Papua-Tangkap-Kelompok-Rambo)"][/caption]

Puron Wenda, yang mengklaim dirinya sebagai ketua kelompok kriminal bersenjata di Lanny Jaya (kok bangga ya ngaku-ngaku jadi ketua geng kriminal),beberapa waktu lalu menelepon salah seorang wartawan di Jayapura dengan menebar ancaman perang. Dia menuntut pembebasan atas “anggotanya” Rambo Wenda dan beberapa rekannya yang ditangkap oleh polisi di Hotel Boulevard Jalan Patimura, Wamena-Kabupaten Jayawijaya, Minggu, 26 Oktober 2014, sekitar pukul 13.00 WIT.Bahkan Puron juga mengancam akan menjadikan seluruh warga pendatang atau non-Papua sebagai target. (http://www.tempo.co/read/news/2014/10/28/078617691/OPM-Ancam-Perang-jika-Polisi-Tak-Bebaskan-Rambo)


Perlu diketahui bahwa Puron Wenda dan kelompoknya adalah kelompok yang telah melakukan beberapa kali tindakan kriminal di sekitar Pegunungan Tengah Papua, di antaranya: penyerangan Pos Polisi di Tingginambut, Puncak Jaya pada tahun 2009, menyita beberapa pucuk SS1, penembakan pada 24 Oktober 2011 yang menewaskan 2 anggota Brimob Gegana Mabes Polri dan 1 anggota Brimobda Papua; penembakan pada 28 Januari 2011 yang menewaskan Brimobda Sukarno, anggota Brimobda Papua, dan perampasan senjata Arsenal; penyerangan Polsek Pirime pada 28 Januari 2012 yang menewaskan 3 polisi; perampasan senjata api pada 8 Maret 2012 yang menewaskan Pratu Laode Alwi. Rambo Tolikara juga disebut terlibat dalam beberapa pembunuhan warga dan anggota TNI/Polri.(http://www.tempo.co/read/news/2014/10/26/063617148/Aparat-Gabungan-Papua-Tangkap-Kelompok-Rambo)


Ancaman yang dialamatkan kepada masyarakat pendatang adalah sebuah ancaman yang pengecut, karena menjadikan masyarakat sebagai tameng. Selain itu, pendikotomian masyarakat asli dan pendatang adalah sebuah hal yang salah. Karena seperti diketahui, masyarakat Lanny Jaya, baik asli dan pendatang sudah muak dengan segala bentuk aksi kriminal mereka. Dan mereka sudah sepakat untuk mengusir tiap kelompok kriminal dan separatis sesuai dengan Kesepakatan Lanny Jaya yang dilakukan beberpa waktu lalu.
(http://news.detik.com/read/2014/09/29/041550/2703679/10/di-kabupaten-puncak-papua-warga-yang-bunuh-tni-polri-didenda-rp-2-miliar)


Bagi aparat TNI/Polri yang bertugas di daerah tersebut, saya berharap untuk tidak takut dan gentar dengan ancaman para “bromocorah” tersebut. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tangkap seluruh anggota kelompok tersebut sampai ke akar-akarnya, kalau mereka melawan jangan gentar untuk menembak, jangan di kaki tapi kalauperlu langsung di kepala. Pesan kepada masyarakat untuk tetap tenang, jangan terpengaruh dan laksanakan aktivitas seperti biasa. Apabila melihat mereka masuk kampung, jangan ragu-ragu untuk melaporkan kepada aparat keamanan.


Kepada kelompok kriminal di Papua, segeralah bertobat. Pembangunan terhambat gara-gara ulah kalian. Bekerjalah dengan tekun kalau ingin sukses dan makmur. Jangan lagi melakukan perbuatan pengecut untuk mencari perhatian. Indonesia sudah merdeka, Papua sudah merdeka. Justru otak kalianlah yang belum merdeka dari pikiran jahat dan teroris. Biarkan “Rambo”mu mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ternyata “Rambo”mu tak segarang Sylvester Stallone.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun