Mohon tunggu...
Messi Gagah Wijaya
Messi Gagah Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Aku adalah anak laki laki terakhir di dalam keluargaku (si bungsu). Kata orang anak bungsu adalah anak manja, tapi tidak dengan aku. Aku anak laki-laki satu satunya dan memiliki 2 kakak perempuan. Aku masih memiliki keluarga yang utuh. Hanya saja ayahku dinas di luar Jawa, sehingga aku bertugas menggantikan ayahku untuk menjaga 3 wanita kesayangan yang aku miliki. Hobiku adalah semua permainan dalam olahraga terutama sepak bola dan renang. Itu aja sih cukup ya. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persebaran Jalur Rempah

1 Desember 2022   08:00 Diperbarui: 1 Desember 2022   08:18 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nenek moyang bangsa Indonesia sejak 4.500 tahun lalu dan meninggalkan warisan yang begitu berharganya sampai tidak dapat dinilai, yaitu jalur rempah titik di nusantara itu sendiri menjadi titik nol dari seluruh tiada niaga rempah dunia dimulai dari pala cengkeh, dan cendana di bagian timur Nusantara hingga adanya lada, merica, kemenyan dan kapur barus di belahan barat Nusantara.

Jaringan niaga rempah-rempah yang menghubungkan bagian barat dan bagian timur dunia yang dimulai dari wilayah bagian timur nusantara yang melewati ujung barat Sumatera, India Srilanka Mesir, Afrika timur, Afrika Selatan Madagaskar lalu daratan timur tengah Asia barat, Mediterania hingga benua Eropa. Perjalanan yang melintasi jalur ini menempuh jarak lebih dari 15.000 KM. Jalur rempah juga merupakan jaringan dagang tertua dalam peradaban manusia.

 Manik-manik carnelian, dan gerabah berasal dari Amerika medu di India Selatan yang banyak ditemukan di situs karang agung di Sumatera Selatan situs buni dan Patenggang Jawa barat dan situs 9 Bali barang-barang tersebut diperkirakan berasal tahun 6000 sebelum masehi hingga 200 masehi di situs Bali ditemukan cermin perunggu untuk bekal kubur yang sudah dimulai dari zaman dinasti Han Tiongkok dari tahun 8 sampai 23 masehi kemungkinan besar benda-benda tersebut ditukarkan dengan rempah-rempah.

 Asal usul bangsa Indonesia adalah dari bangsa itu sendiri. Di bangsa Indonesia banyak fosil manusia purba ditemukan. Manusia purba yang telah ditemukan di Indonesia adalah meganthropus, javanicus, pithecanthropus erectus, dan jenis homo seperti homo wajakensis soloensis, dan homo floresiensis. Menurut teori nusantara yang sebelumnya berevolusi secara berturut-turut dari meganthropus atau homo erectus dan pithecanthropus erectus

 Sejak abad-abad pertama masehi kontak niaga Nusantara dengan India berkembang. India menegosiasi tekstil dibartarkan dengan rempah. Rempah-rempah dari nusantara mampu membanjiri pasar Romawi. Romawi ketika di tengah-tengah menikmati pax romana, yang meminta untuk meningkatkan atas rempah. Pax romana sendiri adalah periode yang panjang relatif damai dan minimi ekspansi militer selama 206 tahun (27 sebelum masehi sampai 180 masehi). 

Corak kehidupan pada masa mesolitikum juga tetap sama dengan masa sebelumnya yaitu berburu dan mengumpulkan hasil dari berburu di alam untuk mereka makan bedanya selain alat-alat yang terbuat dari batu pada masa ini mereka mampu untuk membuat alat-alat dari tulang dan kulit kerang mereka juga sudah bisa mengenal pembagian kerja seperti laki-laki berburu sedangkan perempuan mengumpulkan makanan yaitu berupa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kecil memasak dan membimbing anak itu yang dilakukan oleh orang-orang pada masa mesolitikum.

 Tindakan sosial yang dilakukan pada masa kehidupan praaksara ada dua yaitu bagaimana cara untuk bertahan hidup pada saat itu orang-orang sudah mengenal pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan laki-laki berburu hewan sedangkan perempuan mengumpulkan makanan seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kecil, memasak dan membimbing anak kedua diri ciri kebudayaan yang dianut seperti membuat alat-alat yang terbuat dari tulang dan kulit kerang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun