"Aha! Kodok hijau dengan 2 kaki belakang hanya sanggup melompat sejauh 3 kaki," Akong si koki berseru.
Berikutnya, dipotonglah dua kaki belakang si kodok, lantas dilakukan prosedur sama seperti sebelumnya.
"Lompat! Dok kodok, ayo lompat!"
Nyatanya kodok bergeming. Sama sekali tak bergerak.
"Lompat! Dok kodok, ayo lompat!" Akong mengulang tebahan dan seruannya. Tanpa hasil.
Maka, atas dasar kondisi terakhir itu, koki Akong dan Cikung asistennya membuat kesimpulan menarik yang berikut ini.
"Apabila dibuang keempat kaki-kakinya, kodok hijau kehilangan pendengaran. Budeg."
Sesampai pada kesimpulan demikian itu keduanya dengan riang gembira lantas menambahkan lagi beberapa ekor lainnya untuk proses peracikan lanjut. Walhasil, seporsi swikee goreng yang lezat ditatalah di atas nampan siap diantar ke meja tamu restoran yang menunggu.
Â
-----oo0O0oo-----
Jakarta, 20151229
Tabik lan salam SEHATHUmorana
Teristimewa bagi para sohib KPK