[caption caption="KRIMINAL 20151121 Burglar into a house_459058491_gettyimages_cropped"][/caption]
"Rumah Kemalingan"
Sebuah rumah di sebuah kompleks cukup mewah pada suatu malam nan gerah dan gelap tiada berbintang kemasukan maling. Lazimnya pencuri adalah berjenis kelamin laki-laki, satu ini juga tak terkecuali. Harap dimaklumi saja pembaca ya.....
Mengendap di keremangan cahaya masuk di sela vitrage gorden, tiba di ruang tengah ia menyalakan senter lantas mengarahkan sinarnya ke tempat-tempat sekiranya bisa ia dapatkan barang berharga. Aha, sebuah alat pemutar cakram padat.
Tatkala ia mengangkat serta baru hendak memasukkannya ke dalam kantong besar bawaannya, kupingnya mendengar suara yang tenang dan teratur menggema dari kegelapan.
"Jangan pernah lupa, ada MALAIKAT selalu mengawasimu."
Kaget. Rasa-rasanya nyaris terlontar jantungnya keluar saking takutnya hingga gemetaran lututnya secara dia memahami makna peringatan itu. Senter dia matikan, berdiri membeku sembari mengamati keadaan.
Beberapa saat berlalu. Manakala dia tak mendengar sesuatu lagi, dia goncangkan kepalanya mengusir rasa gentar. Seraya menjanjikan terhadap diri pribadi sebuah liburan serampung sukses besar kerjaan kali ini, lantas menyalakan senternya kembali dan memulai pencarian sasaran barang berharga.
Sewaktu dia hendak menarik keluar stereo set keluar dan sambungan kabel listriknya bisa dicabut, kembali sejelas bunyi bel dia dengar ucapan itu.
"MALAIKAT sedang mengawasimu."
Terkesiap dalam gentar dan kalut, kontan dia sorotkan cahaya senter ke sekeliling mencari sumber suara. Di kemudiannya, senternya mengarah ke pojok ruang, tepat menerangi sosok yang dia curigai kemungkinannya besar dialah biang keroknya: seekor BURUNG BEO!
Dia dekatilah beo itu, lantas dengan desis bernada geram tertahan dia pun bertanya.
Maling: "Engkaukah yang mengucapkan itu tadi?"
"Ya," jawab si beo membenarkan, lalu dia melanjutkan, "saya sih sekedar berupaya memperingatimu."
Dengan mendapat kepastian itu, si maling merasakan kelegaan di dada dan ketegangannya pun luruh.
Maling: "Memperingatiku, huh? Memangnya siapa kau pikir dirimu?"
"ALIBABA," si beo menjawab.
" Alibaba si pelawak 1001 Malam itu?" Tukas si maling dengan gelak tertahan. "Siapa gerangan orang dungu yang memberi nama burung beonya 'Alibaba'?"
Cepat saja si burung menjawab: "Dia adalah orang sama yang memberi nama ANJING HERDER miliknya 'MALAIKAT'!!"
Tak ayal, celingukanlah si maling begitu mendengar paparan si burung. Dan begitu telinganya menangkap suara geram yang teramat khas herder beranjak semakin dekat dan mendekat, lemaslah seluruh tubuhnya. Lalu, PINGSAN AHHH......
HA HA HA HA HAAAAA..............
-----oo0O0oo-----
Jakarta, 20151121
Tabik dan salam HUMORana
Â
Ttd & Stempel Resmi
Departemen Entah Apa EnaknyaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H