Mohon tunggu...
M. Edy Sunarto
M. Edy Sunarto Mohon Tunggu... profesional -

Jawa asli, masa kecil & sekolah di Jawa Timur. Be cheerful. edysmartpro@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sudah Sifat Bawaan, Mau Bilang Apa?

11 Oktober 2015   10:17 Diperbarui: 11 Oktober 2015   10:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

Sudah Sifat, Bawaan Pula, Mau Bilang Apa?

 

 

 

Seorang wali kelas XI SMA top markotop di kota terbesar kedua di Jawa Timur, di suatu ketika memanggil Freddy salah satu siswa pintar sekaligus bengal biang onar di antara sesamanya agar menemuinya di ruang BP.

Guru: "Fred, banyak guru mengatakan kau di kelas kebanyakan ngobrol!"

Fred: (kalem dan rada-rada cengengesan) "Bagaimana lagi bu, maaf sekali, mungkin juga sudah jadi adat kebiasaan keluarga."

Guru: "Maksudmu, jelasnya bagaimana?"

Fred: "Kakek adalah penjaja asongan bu, sedangkan papa kan suaminya anggota DPR yang belakangan jadi tren guyonan itu lho bu."

Guru: "Memangnya siapa ibumu?"

Fred: "Ibu DARMI."

Guru: "Ah ya, ibu tahu. Yang belum-belum sudah dikenal banyak gaya itu apa benar ibumu Fred?"

Fred: "Ah, bu guru jangan ikutan mereka yang melecehkan ibu saya dong....."

Guru: "Wah, iya. Ibu salah, maaf ya Fred."

Fred: "Itu yang Freddy sukai dari ibu. Tak segan minta maaf."

Guru: "Terusnya bagaimana tadi?"

Fred: "Justru ibu bilang, sebagai anggota baru di parlemen mesti pintar bersahabat dan mengambil manfaat dari kedekatan dengan media. Serta mengambil peluang mencari panggung bu."

Guru: "Haruskah sampai demikian itu yah. Politisi memang mesti begitu agaknya. Ok. Itu ibumu, lantas kenapa dengan ayah jika ibumu anggota DPR?"

Fred: "Mengingat bahwa ibu saya adalah juga seorang yang sebagaimana lazimnya perempuan, bu guru tentu juga faham sifat bawaan alaminya bagaimana."

Guru: "Ah Freddy, cakap sekali bicaramu nak. Iya sih, tak keliru, perempuan umum begitulah adanya."

Fred: "Sedangkan ayah, di rumah beliau adalah kepala keluarga. Bawaan profesi justru sebagai guru seperti ibu, harusnya panjang akal dan sekaligus pandai bicara. Bukankah begitu bu?" 

Guru: "Jadi, ibu memanggilmu tadi dengan maksud menasehatimu untuk belajar tidak banyak ngobrol. Atau kurangilah. Apa lalu jawabmu nak?"

Fred: "Bukankah sedari tadi itu kita sudah membahasnya bu?"

Guru: "Wah, repot juga ya Fred....." sambil garuk-garuk kepalanya yang mestinya tak gatal meski tertutup kerudung hijab.

 

-----oo0O0oo-----

Tabik dan salam EDUMORana

 

 

Ttd & stempel resmi

Departemen Pendidikan Berkeadaban

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun