Apa itu Met Gala?
Bayangkan jika di Indonesia ada acara sekelas Met Gala. Hmm...kira-kira seperti apa ya acaranya. Sejauh yang saya ketahui, delegasi undangan dari Indonesia belum pernah diundang di acara Met Gala. Apa sih acara Met Gala? Simplenya Met Gala ini atau juga disebut dengan Costume Institute Gala adalah malam penggalangan dana yang dipersembahkan untuk Metropolitan Museum of Art's Costume Institute di New York City. Malam gala ini juga sebagai penanda dibukanya pameran fashion tahunan salah satu museum terbesar di New York ini. Pameran akan dibuka selama beberapa bulan, pada tahun ini sendiri pameran akan diadakan mulai Mei sampai Oktober. Fashion items yang dipamerkan akan selalu sesuai tema yang ditentukan oleh komite.
Sejarah Met Gala
Acara Met Gala didirikan pada tahun 1948 oleh Editor fashion Eleanor Lambert sebagai cara untuk mengumpulkan uang untukInstitite Costum yang baru didirikan dan sekaligus membuka acara fashion tahunan. Met Gala pertama hanya berupa makan malam dengan harga tiketnya hanya 50$ .Dari tahun 1948 hingga 1971, acara tersebut diadakan di berbagai tempat termasuk Waldorf-Astoria, Central Park, dan Ruang Pelangi. Acara ini tetap bertujuan untuk penggalangan dana dari kelas elite sosial dan para pelaku dunia fashion. Undangan Met Gala pada awalnya dari kalangan elit dan pemilik rumah mode brand mewah. Tema pertama yang ada di tahun 1971 adalah Fashion Plate, pameran fashion pada masa ini dilakukan dari Oktober 1971 sampai Januari 1972.Â
Baru sejak tahun 2001 MET Gala digelar pada Senin pertama di awal bulan Mei. Ketika Diana Vreeland menjadi editor chief majalah Vogue pada tahun 1972, Gala mulai berkembang menjadi acara yang lebih glamor, meskipun masih ada di masyarakat. Acara mulai menjadi lebih berorientasi selebriti dengan seperti Elizabeth Taylor, Andy Warhol, Bianca Jagger, Diana Ross, Elton John, Liza Minnelli dan Cher bercampur dengan elit kota. Selama tahun-tahun Vreeland, Gala pertama kali diadakan di Met dan tema-tema Gala diperkenalkan. Undangan bukan saja berasal dari kalangan elit dan pemilik rumah mode tetapi juga penyanyi, artis, dan pemilik brand terkenal.Â
                                                    Â
Anna Wintour sang editor Vogue masuk ke dalam komite The Costume Institute sejak tahun 1995. Kehadiran fashion editor satu ini membawa beberapa perubahan dalam MET Gala. Semenjak kehadiran Anna Wintour, tiap tahun akan dipilih anggota komite kehormatan yang bertugas membantu Anna Wintour serta memberikan donasi untuk acara ini. Anggota komite kehormatan ini dipilih dari berbagai macam background, mulai dari desainer, selebritis, sosialita, hingga politikus pernah mendampingi Anna Wintour. Sebut saja Karl Lagerfield (1995), Caroline Kennedy (2001), Salma Hayek (2011), Beyonce (2013), dan Taylor Swift (2016).Â
                                                Â
Siapa Saja Undangan di Acara Met Gala
Sebagai chair person di acara Met Gala, Anna berhak menentukan siapa saja yang masuk dalam daftar undangan. Ada 3 kriteria undangan yang selama ini diprediksi oleh media. Pertama, pemilik dan brand ambassador dari brand fashion ternama. Kedua, penyanyi internasional, aktris film, atlit, dan ketiga berasal dari kalangan elit dan pesohor sosialita lainnya. Apakah desainer ataupun selebriti Indonesia pernah masuk dalam daftar undangan Met Gala? sejauh ini belum. Tetapi karya desainer Indonesia sudah muncul di event Met Gala seperti ball gown Sebastian Gunawan yang dikenakan oleh Coral Chung, pemilik brand mewah Senreve, dan beberapa fashion aksesoris mahkota dan kalung rosary karya Rinaldy Yunardy yang dikenakan oleh Madonna dan  penyanyi Cassandra Ventura yang memakai ear cuffs. Pesohor Indonesia baik artis, penyanyi dan model belum ada yang mendapat undangan dari sang editor, Anna Wintour hingga saat ini. Penampilan menarik dari Rose Blackpink yang mewakili jenama fashion YSL, menjadi surprise orang Asia yang menghadiri Met Gala.