Mohon tunggu...
Mesiyarti Manar
Mesiyarti Manar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Indonesian-based linguistics researcher who passionate in fashion design and traveling

Hey! I'm Meysi. I am Indonesian-based linguistics researcher. Currently, I am doing my research on endangered languages in Indonesia. I am passionate to fashion design and traveling. My travels taken me to around the Asia and beyond. The most thing that I concerned is becoming mother of two sons. They are my everyday inspiration to achieve the world. Well, welcome to my homepage!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin Pfizer, Moderna, dan Sinovac Side by Side, apa bedanya?

8 Januari 2021   15:43 Diperbarui: 8 Januari 2021   18:21 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy of www.pfizer.com

Courtesy of www.sinovac.com
Courtesy of www.sinovac.com

Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan asal Cina, Sinovac. Vaksin ini masih  menjalani uji klinis fase III di Brasil, Indonesia, dan Turki. Indonesia sebagai salah satu negara pemesan CoronaVac mulai melakukan vaksin pada minggu kedua Januari 2021. Berbeda dengan vaksin Pfizer dan Moderna, Vaksin ini dikembangkan dari virus corona yang telah dilemahkan. Virus-virus ini diharapkan bisa memicu munculnya reaksi imun pada tubuh manusia. Ini merupakan teknologi tradisional dalam pengembangan vaksin.  Vaksin ini membutuhkan ruang penyimpanan pada suhu 2 sampai 8 derajat Celcius. Ia bisa bertahan selama 3 tahun dalam kondisi tersebut. Vaksin Sinovac ini dinilai cocok untuk negara miskin dan berkembang karena tidak memerlukan dana cukup besar untuk penyimpanan dan distribusi vaksin. Tingkat keampuhan belum dapat dipastikan karena memang belum digunakan secara massal. Uji klinis Biofarma mengatakan bahwa vaksin ini mempunyai tingkat efektivitas mencapai 97% pada sukarelawan menunjukkan adanya reaksi imun. Hingga saat ini belum ada negara yang menggunakan vaksin Sinovac. Vaksin ini sudah dipesan oleh Brasil, Indonesia, Turki, dan Filipina. Belakangan ini Sinovac mengkonfirmasi efektivitas CoronaVac ini mencapai 91,5% yang telah diuji cobakan kepada 1000 sukarelawan di beberapa negara. Cina juga mengembakan vaksin Sinopharm yang cara kerjanya menyerupai vaksin CoronaVac. Namun, setelah ujicoba tingkat keampuhannya baru mencapai 79% saja.

Reefrences :

- https://www.bbc.com/news/world-asia-china-55212787

- https://www.who.int/news-room/q-a-detail/vaccines-and-immunization-what-is-vaccination

- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/different-vaccines/Moderna.html

- https://www.ema.europa.eu/en/news/ema-recommends-covid-19-vaccine-moderna-authorisation-eu

- https://covid19.who.int/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun